YANG BERPRESTASI
Imam Kusnodin, M.Pd.
Belajar
Cerdas dan Tuntas
T
|
antangan
dunia pendidikan yang semakin berat harus dihadapi, baik oleh guru, kepala
sekolah dan wakilnya ataupun siswa itu sendiri. Untuk menghadapi itu, perlu
adanya usaha-usaha yang dilakukan. Hal ini seperti
yang diungkapkan Imam Kusnodin, M.Pd., di komplek SMK Negeri 3 Medan.
“Dunia pendidikan belum tentu bisa
sukses apabila tanpa adanya usaha untuk menyukseskannya, terutama usaha dari
guru sebagai contoh atau pembimbing siswa,” katanya saat ditemui di ruang
kerjanya.
Menurutnya, usaha-usaha tersebut
dapat diambil langkah dengan melihat berbagai fenomena yang terjadi dalam
pendidikan, misalnya perkembangan kurikulum pendidikan harus diketahui
bagaimana penerapannya, implementasi, serta evaluasinya dengan cara belajar.
“Belajar, belajar, bekerja dan
belajar adalah prinsip saya agar selalu memperbaiki diri dalam langkah
menghadapi dunia pendidikan,” ujarnya saat ditemui, Jumat (12/12).
Bapak yang memiliki tiga orang
anak ini, kini menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum di SMK N
3 Medan sejak Juli lalu ini sangat
menyukai bidang yang digelutinya yaitu Kimia.
“Menurut saya, Kimia adalah ilmu
yang sangat menarik, banyak memberikan solusi dari yang tak ada menjadi ada meskipun
terlihat sulit,” ungkap alumnus IKIP Medan tersebut.
Ia mengatakan, jurusan kimia menjadi
salah satu yang diminati di Sumatera Utara karena banyak tenaga kerja
dibutuhkan dalam dunia industri kimia.
Kesuksekan yang diraihnya, baik itu
sebagai guru kimia maupun Tim Pengembangan Kurikulum tidak terlepas dari kiat
atau kunci kesuksesan yang telah tertanam dalam dirinya. Diantaranya adalah
menyiapkan waktu dan tenaga untuk belajar dan bekerja keras.
“Belajarnya pun harus dengan belajar
yang bukan main-main, jangan sampai ada pekerjaan yang menumpuk makanya harus
membuat perencanaan yang bagus,” kata guru Produktif Kimia Industri ini.
Ia menambahkan, yang terpenting dalam
belajar adalah dinikmati, maksudnya proses belajar tersebut harus dapat
diterima dengan hati yang ikhlas bukan dengan terpaksa agar sesuatu yang tidak
enak akan menjadi enak.
Kunci kesuksesan Imam Kusnodin
tersebut dapat sebagai panduan bagi siswa sebagai generasi penerusnya. Ia juga
selalu menerapkan kepada siswa-siswa agar belajar dengan keras.
Selain guru Kimia, ia juga merupakan
Dosen Kajian Kurikulum Matematika, Perencanaan Pembelajaran Matematika dan
Teknologi Pembelajaran Matematika di FKIP UMSU. Jadi, tidak ilmu kimia saja
yang ditekuninya, tetapi juga Matematika.
Kedua ilmu ini sangat berhubungan erat tidak dapat dipisahkan dalam ilmu
eksakta.
Alumni Pendidikan Pascasarjana
UNIMED ini, berpesan kepada seluruh pelajar di manapun berada terutama
yang sedang berada pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan dan terkhusus siswa
SMK N 3 Medan agar menyiapkan diri menghadapi masa depan yang lebih menantang.
“Mulai dari sekarang, mari menata
diri dalam sistem pendidikan dengan belajar tuntas dan cerdas. Agar kelak
menjadi siswa yang bukan sekadar lulus saja, tetapi dapat bertahan menghadapi
persaingan yang begitu ketat dalam era globalisasi ini,” pesannya.
Guru yang mengajar di kelas X SMK N
3 Medan ini, merupakan Tim Pengembangan Kurikulum 2013 Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Utara. Telah memiliki banyak pengalaman kerja di dunia
pendidikan, selain menjadi guru pernah menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa sekolah swasta
di Kota Medan, bahkan Dosen FKIP UMSU Medan ini sebelumnya bekerja sebagai Tim
Pengembangan Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Medan. *** (Fela Felia Batubara)
Indah Wulandari
Antara
Kimiawan dan Polwan
S
|
ekolah
Menengah Kejuruan (SMK) menjadi
pilihan karena siswanya ditempah untuk mahir dan fokus dalam satu bidang ilmu
pengetahuan. Seperti SMK N 3 Medan, sekolah kejuruan yang berkompeten dalam
bidang Kimia,
baik Analis maupun Industri.
Memilih pendidikan jenjang SMK, tak lantas membuat
salah seorang siswi SMK Negeri 3 Medan ini memiliki kemampuan lain di luar jurusan yang
dipilihnya.
Indah Wulandari, siswi yang sedang
duduk di kelas XI ini memilih jurusan Kimia Industri memiliki alasan yaitu
karena banyaknya peluang dunia kerja yang semakin meningkat.
“Menurut saya, jurusan Kimia Industri
itu susah-susah gampang ya, karena pembelajarannya banyak tentang bagaimana
memproses sesuatu agar menjadi berguna dan dimanfaatkan oleh masyarakat,”
katanya.
Di samping ketertarikannya
akan ilmu kimia, ia juga aktif dalam bidang lain di luar ilmu pengetahuan
alam tersebut. Kegiatan ini sangat digemari dan ditekuninya, tentu bermanfaat karena
masih berada dalam lingkungan sekolah meskipun di luar jam pelajaran
sekolah.
“Selain belajar praktik maupun teori tentang
kimia di sekolah, saya juga mengikuti kegiatan lain di luar jam pelajaran
sekolah yaitu ekstrakurikuler
Paskibra,” ungkap Indah saat ditemui di komplek SMK N 3 Medan.
Putri pasangan Sukarman dan Sri Suryani ini
juga mengungkapkan,
baginya Paskibra adalah kegiatan aktif dalam segala hal yang bernilai positif,
melatih kedisiplinan dan mental untuk siap menghadapi apapun.
Ia juga memiliki alasan mengapa
ingin aktif sebagai paskibraka, yaitu karena cita-citanya yang ingin menjadi
seorang Polisi Wanita.
“Karena, polisi itu kan identik
dengan orang yang tegas, disiplin dan berwibawa, maka saya sangat menekuni
paskibra ini. Dapat dikatakan sebagai langkah awal saya untuk melatih diri
menjadi seorang Polwan,” papar gadis yang beralamat di Delitua ini.
Meskipun masih duduk di kelas XI,
tetapi ia telah dianggap sebagai paskibra senior dalam ‘Paskadan’, yaitu
sebutan untuk paskibra SMK N 3 Medan. Ia memiliki jabatan penting dalam
ekstrakurikuler
tersebut, sebagai bagian dari Kominfo Paskadan.
Walaupun aktif dalam Paskibra,
tak menutupi semangatnya untuk menjadi yang terbaik di dalam kelas sebagai
siswi Kimia Industri. Ia
selalu berada dalam peringkat sepuluh besar di kelas. Paskibra tak mengurangi
semangat belajarnya tentang ilmu kimia bahkan meningkatkan prestasi belajarnya.
“Saya harus pandai-pandai mengontrol
diri, agar jangan sampai kegiatan paskibra menganggu kegiatan belajar karena
saya sangat menggemari jurusan kimia industri ini,” kata Indah.
Dalam hidupnya, Ilmu Kimia Industri
sangat penting. Ia ingin mengenal ilmu ini lebih dalam lagi agar cita-citanya
untuk membahagiakan orang tua lewat ilmu yang dimiliki dapat tercapai yaitu
menjadi seorang Kimiawan. Meskipun menjadi Polwan juga ambisinya.
Kini, Kimia dan Paskibra memberi warna
dalam kehidupannya. Dua hal yang tak dapat dipilih jika disuruh memilih satu
antara keduanya. Sebab, masa-masa seperti inilah pelajar sedang
menimbang-nimbang atau membuat perencanaan-perencanaan masa depannya, begitupun
dengan Indah Wulandari.
Dengan kemauan yang kuat ia yakin akan
mewujudkan itu semua. “Ya, untuk mencapai itu semua saya harus belajar dengan
giat, melakukan yang terbaik dan menjadi yang terbaik dari yang terbaik,”
tegasnya saat. *** (Fela Felia Batubara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar