Minggu, 12 Januari 2014

APA KATA MEREKA : Penggalian Drainase Jangan Bikin Merusak Jalan (Selasa 10 Desember 2013)




Pemerintah Kota Medan sejak dua bulan ini membangun drainase baru. Hal ini ten tu saja sangat positif untuk mencegah banjir. Sasaran kali ini adalah membuat drainase baru pada badan jalan inti kota. Sayangnya, pengerjaan proyek ini terkesan kurang profesional. Mengapa? Banyak pengguna jalan terganggu akibat penggalian yang terkesan dibiarkan begitu lama. Berikut ini komentar sejumlah kaum terdidik terhadap penggalian badan jalan tersebut. (red)
 

Saputra

Mahasiswa FKIP UMSU

Masalah penggalian itu berdampak positif dan negatifnya. Untuk negatifnya,  penggaliannya kurang efektif. Maksudnya kurang efektifnya, lama kali selesainya. Karena lama selesainya, membuat jalanan macet gara-gara galian. Di samping itu galian yang udah selesai jalannya gak makin bagus. Malah jadi jelek. Yang tadinya jalan itu mulus, jadi jelek. Harapan saya, dipercepat aja penggaliannya agar tidak terjadi kemacetan panjang. Kalau cuma satu, gak masalah. Ini banyak, jadi macet ada di mana-mana. Positifnya, dengan galian tadi Medan ke depannya akan mengurangi terjadinya kebanjiran.
Dan
, saya mau ada kebijakan yang dilakukan untuk, menghindari kemacetan yang sangat lama, misalkan dengan  berikan security atau apalah itu namanya,  agar dapat mengatur arus perjalanan jadi lebih tertib dan enggak macet panjang kali. Karena, ada beberapa yang gak ada penjaga mengatur arus perjalanan kendaraan, sehingga pengguna jalan tidak tahu adanya penggalian dan harus memutar kembali kendaraannya. Belum lagi keegoisan pengguna jalan yang mau didahulukan semua jalannya. Akan semakin menjadi jika tidak ada yang membantu mengalihkan jalan. *** (Parada Siregar)



Adita Carlin Sipahutar
Mahasiswa IAIN Sumatera Utara

Menanggapi masalah penggalian drainase yang  semrawut di kota Medan sangat complicated. Ditinjau dari lokasi, waktu, dan aspek lainnya tidak ada  yang  menunjang untuk perkembangan kota Medan. Kasusnya bisa kita lihat dengan seksama. Penggalian drainase yang terkesan asal-asalan yang pada akhirnya membuat keadaan kota Medan menjadi tidak teratur dan kerusakan jalan yang parah. Bahkan, kerusakan jalan itu terjadi di jalan protokol kota. Bukan itu saja, efek drainase yang semrawut ini pun menimbulkan kemacetan yang luar biasa di kota Medan. Hal ini disebabkan para pekerja pembuatan proyek drainase ini  melakukan penggalian drainase pada jam-jam saat semua orang sedang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Dampaknya, semrawut lalu lintas pun tak terelakkan. *** (Parada Siregar)






Iqbal Martuani Ritonga
Mahasiswa Politeknik Ganesha 


Drainase kota Medan saat ini bisa dikatakan sangatlah buruk. Di mana-mana pembangunan ruko-ruko tidak memikirkan drainase. Tentu saja hal ini berakibat banjir, karena aliran got tertutup. Pemerintah kota, dalam hal ini bagian  Tata Ruang dan Bangunan seharusnya melihat jangka panjangnya. Dari drainase yang buruk itu, ditambah  lagi galian-galian  limbah atau perbaikan sistem drainase, mengakibatkan macet dan banjir yang parah di kota Medan. Belum selesainya penggalian di suatu tempat dilakukan, malah dibuka penggalian yang baru. Seharusnya, kan pemerintah lebih sigap menangani hal seperti ini. Bukan malah membiarkan jalan bekas galian terlihat rusak dan bisa membahayakan pengguna jalan tentunya. *** (Parada Siregar)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar