GENG
motor kembali marak terjadi di Medan. Kejahatan di jalanan ini tentu saja
sangat meresahkan masyarakat. Apalagi dalam aksinya, tidak segan-segan
melakukan kekerasan dan perampokan. Sampai-sampai, Gubernur Sumatera Utara
Gatot Pujo Nugroho memerintahkan tembak di tempat bagi mereka. Berikut ini
komentar sejumlah kaum terdidik terhadap geng motor tersebut. (red)
Devi Yunita Irma Suryani Siregar
Mahasiswa Fisipol UMSU
Geng motor ini ada karena kurangnya rasa kasih sayang dari orang tua,
sehingga membuat mereka ugal-ugalan di pasar (jalan raya, red) dan tak karuan. Bahkan,
kehadirannya kini mengakibatkan keresahan di masyarakat. Mereka
itu sesungguhnya sudah tidak punya tujuan, seperti
orang yang sudah tidak punya pekerjaan. Bahkan sesuka hatinya ngebut–ngebutan
di jalan raya dan cenderung melakukan kekerasan. Sudah banyak yang jadi korban
keganasan mereka. Untuk itu, orang tua harus menjaga anak-anaknya supaya tidak
terlibat geng motor seperti ini. *** (Rossy Ade Diana Dalimunthe)
Tryana
Br. Sembiring
Mahasiswa FKIP UMSU
Mereka (geng motor, red) orang yang
tidak punya nilai moral, yang suka mengganggu ketenangan masyarakat, orang yang
malas bekerja. Sehingga, sesuka hatinya membuat keributan.
Merampas hak orang lain, yang memang bukan milik mereka. Secepatnyalah geng
motor ini harus diberantas. Jangan
biarkan mereka berkeliaran di jalanan lagi, agar
masyarakat merasakan nyaman. *** (Rossy Ade Diana
Dalimunthe)
Ratiwy
Harly
Mahasiswa FP USU
Secepatnya
pemerintah harus bertindak. Berantaslah orang–orang
seperti mereka (geng motor, red)
yang
kerjaannya tidak jelas, yang sangat meresahkan warga. Bukan alasan geng motor
pilihan hidup. Secepatnya mereka harus bertobat dan
jangan terlalu lama dibiarkan berkeliaran di jalanan.
Coba cari pekerjaan yang halal agar tidak merampas yang bukan hak milik
pribadi. Ugal–ugalan gak jelas, itu berdampak bukan hanya pada geng motor yang
bisa membahayakan diri mereka, tetapi
meresahkan masyarakat setempat. Kita jadi takut
pulang malam jika pulang kerja malam ataupun
keperluan lain pada malam hari. *** (Rossy Ade Diana Dalimunthe)
Sarah
Novitri, S.Pd.
Guru SD 060862 Pulo Brayan Bengkel
Kita
tahu, belakangan ini geng motor sangat meresahkan masyarakat. Dengan aksinya
yang brutal, ugal–ugalan, berbuat onar
juga mengganggu keamanan masyarakat. Hal ini seharusnya tidak terjadi,
agar teramalkannya Pancasila yang ketiga,
yaitu Persatuan Indonesia. Sebenarnya,
tidak semua geng motor itu negatif. Karena,
saya rasa mereka begitu akibat dari tidak adanya pekerjaan, sehingga mereka
mencari kerjaan dengan meluapkan kemarahan karena mungkin
menganggap negara ini banyak tidak berbuat adil. Namun, realitanya memang geng motor itu adalah tindakan
yang kriminal. Penurunan moral yang terjadi memang
sangat memprihatinkan, maka dari itu lebih baik kita semua
tetap saling menghargai, mencintai persatuan dan memerdekakan negara kita
dengan memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kita miliki. Marilah kita
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan meningkatkan moralitas rakyat
Indonesia. *** (Ismayuni
Iswara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar