Minggu, 12 Januari 2014

APA KATA MEREKA : Geng Motor Harus Segera Dihentikan (Selasa 3 Desember 2013)


GENG motor kembali marak terjadi di Medan. Kejahatan di jalanan ini tentu saja sangat meresahkan masyarakat. Apalagi dalam aksinya, tidak segan-segan melakukan kekerasan dan perampokan. Sampai-sampai, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho memerintahkan tembak di tempat bagi mereka. Berikut ini komentar sejumlah kaum terdidik terhadap geng motor tersebut. (red)

Devi Yunita Irma Suryani Siregar
Mahasiswa Fisipol UMSU



Geng motor ini ada karena kurangnya rasa kasih sayang dari orang tua, sehingga membuat mereka ugal-ugalan di pasar (jalan raya, red) dan tak karuan. Bahkan, kehadirannya kini mengakibatkan keresahan di masyarakat. Mereka itu sesungguhnya sudah tidak punya tujuan, seperti orang yang sudah tidak punya pekerjaan. Bahkan sesuka hatinya ngebut–ngebutan di jalan raya dan cenderung melakukan kekerasan. Sudah banyak yang jadi korban keganasan mereka. Untuk itu, orang tua harus menjaga anak-anaknya supaya tidak terlibat geng motor seperti ini. *** (Rossy Ade Diana Dalimunthe)


Tryana Br. Sembiring
Mahasiswa FKIP UMSU

Mereka (geng motor, red) orang yang tidak punya nilai moral, yang suka mengganggu ketenangan masyarakat, orang yang malas bekerja. Sehingga, sesuka hatinya membuat keributan. Merampas hak orang lain, yang memang bukan milik mereka. Secepatnyalah geng motor ini harus diberantas. Jangan biarkan mereka berkeliaran di jalanan lagi, agar masyarakat merasakan nyaman. *** (Rossy Ade Diana Dalimunthe)



Ratiwy Harly
Mahasiswa FP USU

Secepatnya pemerintah harus bertindak. Berantaslah orang–orang seperti mereka (geng motor, red) yang kerjaannya tidak jelas, yang sangat meresahkan warga. Bukan alasan geng motor pilihan hidup. Secepatnya mereka harus bertobat dan jangan terlalu lama dibiarkan berkeliaran di jalanan. Coba cari pekerjaan yang halal agar tidak merampas yang bukan hak milik pribadi. Ugal–ugalan gak jelas, itu berdampak bukan hanya pada geng motor yang bisa membahayakan diri mereka, tetapi meresahkan masyarakat setempat. Kita jadi takut pulang malam jika pulang kerja malam ataupun keperluan lain pada malam hari. *** (Rossy Ade Diana Dalimunthe)



Sarah Novitri, S.Pd.
Guru SD 060862 Pulo Brayan Bengkel

Kita tahu, belakangan ini geng motor sangat meresahkan masyarakat. Dengan aksinya yang brutal, ugal–ugalan, berbuat onar  juga mengganggu keamanan masyarakat. Hal ini seharusnya tidak terjadi, agar teramalkannya Pancasila yang ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Sebenarnya, tidak semua geng motor itu negatif. Karena, saya rasa mereka begitu akibat dari tidak adanya pekerjaan, sehingga mereka mencari kerjaan dengan meluapkan kemarahan karena mungkin menganggap negara ini banyak tidak berbuat adil. Namun, realitanya memang geng motor itu adalah tindakan yang kriminal. Penurunan moral yang terjadi memang sangat memprihatinkan, maka dari itu lebih baik kita semua tetap saling menghargai, mencintai persatuan dan memerdekakan negara kita dengan memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kita miliki. Marilah kita menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan meningkatkan moralitas rakyat Indonesia. *** (Ismayuni Iswara)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar