Laporan : Rossy Ade Diana Dalimunthe
K
|
eterampilan yang dimiliki sekolah
unggulan jadi fokus perhatian dan sorotan masyarakat.
Berkaitan itu, sekolah mempunyai tujuan dan
penting meraih prestasi dalam setiap bidang kesiswaannya. Tentu saja hal ini butuh
kerja keras dari staf sekolah, guru, kepala sekolah serta siswa untuk mencapai
hasil yang maksimal.
Begitulah yang
dialami Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Medan. Prestasi
dan keterampilan yang diraih siswanya sudah
mencapai tingkat Nasional, khususnya di bidang teater, sehingga
mampu membawa nama sekolah ke jajaran
tingkat Nasional.
SMA Negeri
3 Medan memiliki keunggulan, salah satunya pada bidang
teater. Kelompok teater sekolah ini mampu
mengharumkan nama sekolah tidak hanya di provinsi
bahkan tingkat Nasional.
Kelompok teater
di SMA 3 semula dirintis atau diasuh Amiruddin AR (almarhum) pada 1980 sampai
1990-an. Namun, pertengahan 1990-an mengalami kemandegan alias vakum. Barulah
pada 1999
kembali dibentuk dan dibina Reny Agustina,
S.Pd, guru Bahasa dan Sastra Indonesia jebolan LKK IKIP
Medan. Kini Teater SMA 3 (TEMUGA) diketuai Syilvidhea, siswa
kelas XI IPA 3.
Jumlah anggota TEMUGA ada 100
orang. Mereka memiliki slogan salam yaitu “AKAKIS”, yang kependekan dari Aku, Kami, Kita, Satu. Kegiatannya berupa musikalisasi puisi dan drama.
“Tentunya butuh proses untuk menyatupadukan
minat dan kemampuan siswa yang berperan di dalam pembentukan teater, guna
menuju sorotan dunia,” ungkap Reny Agustina saat ditemui di sekolahnya.
Meneurutnya, teater ini telah banyak mengikuti berbagai acara,
seperti mengikuti Amuk yang dibentuk LKK, Festival
Ekskul tingkat SMA juara satu, pernah mengikuti ajang nasional, dan pernah
mengikuti festival teater di Bandung tahun 2013.
Prestasi
Teater Temuga Periode 2012-2013,
di antaranya, Terbaik II baca puisi oleh Rizqa
Walidain dalam rangka Hari Jadi KOMPAK 2012. Terbaik II cipta puisi oleh
Marzuki Ritonga dengan judul “Archopodo” dalam rangka Hari Jadi KOMPAK 2012.
Tebaik II musikalisasi puisi Festival Sastra Bianglala 2012 di SMAN 1 Binjai
dalam puisi “Aku” karya Chairil Anwar.
Ekskul terbaik III dalam Festival
Ekskul SMA Negeri 3 Medan 2013. Harapan I musikalisasi puisi Raz Championship
2013 dalam puisi “Mimpi Si Buah Hati”. Terbaik II drama komedi di Teater “O”
USU 2013 dalam naskah “Guru dan Murid Tidak Sesak Kencing” karya Ahmad Munawar
Lubis.
Lalu, Terbaik
I cipta dan baca puisi FLS2N April 2013 tingkat Medan oleh Rizqa Walidain.
Terbaik I drama fragmen FLS2N April 2013 tingkat Medan dalam naskah “Malam,
Nek” karya Ahmad Munawar Lubis. Terbaik II drama fragmen FLS2N Mei 2013 tingkat
Provinsi di Brastagi, dalam naskah “Malam, Nek” karya Ahmad Munawar Lubis.
Selanjutnya, Harapan
II lomba pantun PIN Mei 2013 tingkat Sumatera Utara di Lapangan Merdeka, Medan.
Terbaik II lomba pantun BKKBN Juni 2013 di RRI Medan. Perwakilan Sumatera Utara dalam Festival
Nasional Teater Remaja, 2-7 Juli 2013 di Bandung, Jawa Barat, dengan naskah
“Marcarito Sampuraga” karya Ahmad Munawar Lubis.
Kemudian, Terbaik
II drama fragmen Festival Teater Anak Oktober 2013 di Teater O USU, dalam
naskah “Tegar, Nak” karya Raudha Wardina. Aktor terbaik AMUK Teater LKK Unimed
November 2013 atas nama Fadlan Akhyar sebagai Gonzalo dalam naskah “Pagi
Bening” karya Serafin dan Alvarez Quintero terjemahan Drs. Sapardi Djoko
Damono.
Aktris terbaik AMUK Teater LKK
Unimed November 2013 atas nama Devi Paramitha Hasibuan sebagai Istri dalam
naskah “Pada Suatu Hari” karya Arifin C. Noor. Sutradara terbaik AMUK Teater
LKK Unimed November 2013 atas nama Rinaldi Primadi dengan naskah “Pada Suatu
Hari” karya Arifin C. Noor.
Selain itu, Terbaik
I drama fragmen AMUK Teater LKK Unimed November 2013 dalam naskah “Pada Suatu
Hari” karya Arifin C. Noor. Kelompok
Terbaik memperebutkan piala bergilir AMUK Teater LKK Unimed November 2013.
“Mempertahankan prestasi yang
sudah ada, terus ditingkatkan lagi supaya dapat menjadi sorotan dunia,” ujar
Reny.
Bahkan bisa dikatakan poin yang
terbanyak dalam pmberian piala, untuk sekolah SMA Negeri 3 Medan yaitu dari
Teater TEMUGA. Siswa yang ikut berperan dalam kelompok teater ini sangat
berkompeten. Selain itu, pembina teater juga memang sudah menunjukan
kualitasnya di dalam bidang sastra.
Tidak terlepas dari kesukses itu
semua karena kerja sama dalam team, tentunya karena ada sosok bunda
yang biasa disapa mereka. Bukan hanya pembentukan teater, rasa kekeluargaan
yang dibangun juga merupakan rasa cinta mereka.
“Kedekatan antara pembina dengan
siswa sangat kita bina, karena teater
ini dibentuk dengan rasa kekeluargaan,” ujar Tias salah satu anggota teater
TEMUGA. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar