J
|
alan-jalan ke
kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
(UMSU), tepatnya di kawasan Jalan Kapten Mukhtar
Basri Nomor
3, kamu bisa saja langsung singgah ke gubuk sederhana Capucino Cincau. Kamu juga bisa merasakan sensasi cita rasa Capucino Cincau.
Rasa
yang nikmat sangat menggugah selera
pengunjung, khususnya untuk kalangan mahasiswa.
Tempat yang strategis, mudah terjangkau siapaa saja. Bagi
kamu yang pencinta capucino, kamu tidak perlu keluar biaya yang mahal. Cukup
mengeluarkan uang tujuh ribu, kamu sudah bisa
merasakan nikmatnya Capucino Cincau.
Bahan
dasarnya berupa susu kental manis,
susu coklat, gula, es batu, ditambah cincau
hitam. Di gubuk sederhana ini, kamu bisa memilih rasa yang kamu suka:
Capucino Cincau, rasa mocca,
coklat. Jika kamu yang penggemar coklat kamu bisa menambah harga dua
ribu dari harga minuman yang lainnya.
Capucino
ini mulai dirintis pada November 2012 oleh Mbak Ita (41).
Bahkan, ia sudah buka cabang di Jalan
Bintang,
belakang Sekolah Menengah Atas (SMA) Sutomo. Untuk satu hari,
ia menghabiskan 70 gelas plastik (cup)
ketika cuaca panas. Ssdangkan
kalau cuaca dingin, Capucino Cincau terjual 20 cup.
Berawal
coba-coba, ia memasarkan Capucino Cincau ke masyarakat. Ternyata
banyak antusias masyarakat dan komentar hadirnya Capucino Cincau ini, dengan
tanggapan yang positif telah hadir di kalangan
masyarakat Medan.
Jerih
payah yang dialaminya ternyata tidak mudah untuk tetap bertahan menjaga cita
rasa Capucino Cincau yang dirintisnya. Ia tetap mempertahankan warna yang unik,
agar pelanggan setia tetap terus mencintai Capucino Cincau.
Pelayanan
yang cukup ramah, bisa menarik si pelanggan
untuk tetap singgah di gubuk Capucino Cincau yang strategis. Ia menawarkan
rayuan yang menarik untuk menggait pelanggannya.
Bukan
hanya kalangan mahasiswa, bahkan banyak dari kalangan umum yang menikmati Capucino
Cincau. Warna yang unik dengan ciri khas yang berbeda dibanding capucino
lainnya, sehingga membuat pelanggannya tetap
setia menikmati dan mampir untuk menikmati Capucino Cincau yang ada di samping kampus UMSU.
Selain
itu, Mbak Ita harus menyetorkan 25 ribu per-hari kepada
pemilik tokonya. Kebetulan, Capucino Cincau berada di posisi pelataran sebuah warung internet yang berada di sebelah kampus
UMSU. Bukan berarti posisi di pelataran, rasa tetap berkualitas dan dijamin hiegenis.
“Rasa
yang pas di mulut, harganya yang sesuai dengan
kantong mahasiswa, praktis untuk dinikmati sambil ngobrol dengan teman-teman. Apalagi,
kalau pas cuaca panas rasanya menggoda untuk membelinya langsung,” ujar Susan, salah
seorang mahasiswa UMSU.
Banyak
mahasiswa UMSU berbondong-bondong mendatangi gubuk sederhana
kapucino cincau. Tak heran, dalam satu hari
Mbak Ita bisa menghabiskan 70 cup ketika cuaca
panas. Hal ini membuat ia termotivasi lagi untuk
membuka cabang selanjutnya di wilayah-wilayah
yang banyak pengunjungnya.
Semakin banyaknya pencita Capucino
Cincau, maka semakin mudahnya pemasaran buat ia
mempromosikan Capucino Cincau ini, khususnya buat di kota Medan. Ia berharap, agar capucino
akan memiliki tempat yang layak lagi dan tetap
lebih eksis dikalangan masyarakat. *** (Rossy Diana Ade Dalimunthe)
CINCAU : Segelas
copucino cincau pelepas dahaga. (Mimbar/Rosi Diana Dalimunthe)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar