Minggu, 12 Januari 2014

SANTAP CAPUCINO CINCAU (Kamis 19 Desember 2013)



J
alan-jalan ke kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), tepatnya di kawasan Jalan Kapten Mukhtar Basri Nomor 3, kamu bisa saja langsung singgah ke gubuk sederhana Capucino Cincau. Kamu juga bisa merasakan sensasi cita rasa Capucino Cincau.
            Rasa yang nikmat sangat menggugah selera pengunjung, khususnya untuk kalangan mahasiswa. Tempat yang strategis, mudah terjangkau siapaa saja. Bagi kamu yang pencinta capucino, kamu tidak perlu keluar biaya yang mahal. Cukup mengeluarkan uang tujuh ribu, kamu sudah bisa merasakan nikmatnya Capucino Cincau.
            Bahan dasarnya berupa susu kental manis, susu coklat, gula, es batu, ditambah cincau hitam. Di gubuk sederhana ini, kamu bisa memilih rasa yang kamu suka: Capucino Cincau, rasa mocca,  coklat. Jika kamu yang penggemar coklat kamu bisa menambah harga dua ribu dari harga minuman yang lainnya.
            Capucino ini mulai dirintis pada November 2012 oleh Mbak Ita (41). Bahkan, ia sudah buka cabang di Jalan Bintang, belakang Sekolah Menengah Atas (SMA) Sutomo. Untuk satu hari, ia menghabiskan 70 gelas plastik (cup) ketika cuaca panas. Ssdangkan kalau cuaca dingin, Capucino Cincau terjual 20 cup.
            Berawal coba-coba, ia memasarkan Capucino Cincau ke masyarakat. Ternyata banyak antusias masyarakat dan komentar hadirnya Capucino Cincau ini, dengan tanggapan yang positif telah hadir di kalangan masyarakat Medan.
            Jerih payah yang dialaminya ternyata tidak mudah untuk tetap bertahan menjaga cita rasa Capucino Cincau yang dirintisnya. Ia tetap mempertahankan warna yang unik, agar pelanggan setia tetap terus mencintai Capucino Cincau.
            Pelayanan yang cukup ramah, bisa menarik si pelanggan untuk tetap singgah di gubuk Capucino Cincau yang strategis. Ia menawarkan rayuan yang menarik untuk menggait pelanggannya.
            Bukan hanya kalangan mahasiswa, bahkan banyak dari kalangan umum yang menikmati Capucino Cincau. Warna yang unik dengan ciri khas yang berbeda dibanding capucino lainnya, sehingga membuat pelanggannya tetap setia menikmati dan mampir untuk menikmati Capucino Cincau yang ada di samping kampus UMSU.
            Selain itu, Mbak Ita harus menyetorkan 25 ribu per-hari kepada pemilik tokonya. Kebetulan, Capucino Cincau berada di posisi pelataran sebuah warung internet yang berada di sebelah kampus UMSU. Bukan berarti posisi di pelataran, rasa tetap berkualitas dan dijamin hiegenis.
            “Rasa yang pas di mulut, harganya yang sesuai dengan kantong mahasiswa, praktis untuk dinikmati sambil ngobrol dengan teman-teman. Apalagi, kalau pas cuaca panas rasanya menggoda untuk membelinya langsung,” ujar Susan, salah seorang mahasiswa UMSU.
            Banyak mahasiswa UMSU berbondong-bondong mendatangi gubuk sederhana kapucino cincau. Tak heran, dalam satu hari Mbak Ita bisa menghabiskan 70 cup ketika cuaca panas. Hal ini membuat ia termotivasi lagi untuk membuka cabang selanjutnya di wilayah-wilayah yang banyak pengunjungnya.
Semakin banyaknya pencita Capucino Cincau, maka semakin mudahnya pemasaran buat ia mempromosikan Capucino Cincau ini, khususnya buat di kota Medan. Ia berharap, agar capucino akan memiliki tempat yang layak lagi dan tetap lebih eksis dikalangan masyarakat. *** (Rossy Diana Ade Dalimunthe)

CINCAU : Segelas copucino cincau pelepas dahaga. (Mimbar/Rosi Diana Dalimunthe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar