Minggu, 12 Januari 2014

Perjuangan Membuktikan Pesona Air Terjun Dwi Warna (Kamis 5 Desember 2013)



Laporan : Febri Mira Rizki
 
DWI WARNA : Air Terjun Dwi Warna di kawasan Sibolangit, Deliserdang, yang kerap kali memikat wisatawan. (Mimbar/Febri Mira Rezki)

M
inggu, 1 Desember 2013 pukul 06. 30 Wib di Petronas Ring Road adalah tempat berkumpulnya FatOrganizer dan peserta yang akan mengikuti jelajah alam ke Air Terjun Dwi Warna. Ini kali peserta dan tim yang ikut sebanyak 20 orang dengan berkendara 10 motor. Tracking yang berlangsung seru ini menuai keluhan, kapan sampai dan seperti apa pesona Air Terjun Dwi Warnaitu?
Masuk hutan dengan pepohonan yang menjulang dan tapak kita melintasi akar yang merambat adalah salah satu jalan menuju Air Terjun Dwi Warna. Selain itu, ada turunan menyerupai jurang kecil yang hanya diberi tali sebagai alat pegangan kita mendarat. Belum lagi hujan yang sesekali menyapa, basah juga tubuh ini di antara hijau dedaunan yang menyeluruh. Dua puluh orang penasaran ingin tahu apa yang mereka dapatkan di ujung sana.
Perjalanan yang tidak singkat. Lebih kurang 2 jam menanjak bukit dengan 3 kali pemberhentian menuju Air Terjun Dwi Warna. Sungguh pengalaman yang tidak akan dilupakan. Mungkin memang sebagian orang pernah ke sana, wajar! Sebab Air Terjun Dwi Warna yang kerap disebut pula Air Terjun Dua Warna ini sudah dibuka untuk umum sejak 2006, berarti lebih kurang 7 tahun yang lalu.
Air Terjun Dua Warna atau juga dikenal dengan nama Air Terjun Telaga Biru Sibolangit memiliki ketinggian terjunan air sekitar 75 meter dan berada di ketinggain 1475 m dpl.  Air terjun ini terletak di hulu Sungai Sinembah 1 dan terbentuk dari letusan gunung Sibayak ratusan tahun silam.
Air terjun yang satu berwarna biru indah dan air yg sangat dingin, dengan tebing-tebing berlumut hijau di sekitarnya. Satunya lagi berwarna putih bening dan terasa hangat. Kedua air terjun ini terpisah dekat oleh beberapa air terjun kecil penghias tebing.
Air Terjun Dwi Warna ini banyak sekali dikunjungi orang yang suka berjelajah alam. Ternyata dari informasi ranger mengatakan bahwa air terjun ini didatangi tidak hanya orang lokal di Indonesia, tetapi orang-orang luar seperti Roma, Amerika yang merupakan turis juga pernah ke tempat ini. Jadi sesuatu yang lumrah, jika pelajar dan mahasiswa pencinta alam yang camping di sekitar Bumi Perkemahan Sibolangit mendatangi tempat tersebut.
Tempat wisata ini memang terkesan unik dan sangat menarik. Benarlah banyak orang yang melirik. Setelah ditelusuri, ternyata air terjun ini bersumber dari letusan Gunung Sibayak yang membentuk aliran sungai yang dialiri belerang (sulfur) yang kemudian bersatu dengan resapan air hutan, sehingga menjadi berair dingin yang berwarna biru.
Uniknya lagi, air terjun tersebut tidak mengeluarkan bau belerang, namun jangan pernah meminum air tersebut. Selain itu, keberadaan air terjun ini juga tersembunyi di dalam hutan hujan tropis di tengah hutan Sibayak I dan Sibayak II dengan ketinggian 1475 meter dari permukaan laut. Air Terjun Dua Warna ini berada di Desa Durin Sirugun kawasan Sibolangit.
Selain pesonanya yang aduhai. Satu lagi kesuperan kita wajib kita acungi jempol di sana, yakni ibu-ibu yang sengaja menjajakan jualannya berupa kudapan dan minuman ringan. Sungguh perjuangan yang luar biasa, sementara untung yang didapat tak seberapa. Mereka memiliki ketahanan dan pantas disebut wanita hebat, sebab kerap melintasi perjalanan menuju Air Terjun Dwi Warna tanpa keluhan.
Meskipun ini kali kami ke sana dengan kelenggangan, sebab hanya beberapa tim lain saja yang datang dikarenakan kejadian Gunung Sinabung. Pasti banyak yang memilih berjelajah ke tempat lain, menghindari ancaman meletusnya gunung atau debu vulkanik. Namun, kami tetap ke sana dan Insyaallah tidak terjadi hal-hal yang memang tidak diinginkan. Kami pun sangat takjub dan semua rasa kelelahan ini terbayar setelah melihat Air Terjun Dwi Warna. ***

PESERTA : FatOrganizer dan peserta foto bersama dengan latar belakang air terjun Dwi Warna. Merekalah para penjelajah yang selalu penasaran dan memburu objek wisata baru di daerah ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar