Tingkatkan
Kualitas Pendidikan
J
|
enjang pendidikan Sekolah Menengah Atas harus diberikan
perhatian lebih dibanding dengan jenjang pendidikan di bawahnya.
Karena pada saat
usia peserta didik mencapai bangku SMA, terjadilah
suatu proses perubahan dalam kehidupan mereka. Perubahan itu adalah kesiapan
remaja untuk menjadi pribadi yang dewasa.
Melalui
sekolah yang sehat dan baik, peserta didik akan tumbuh menjadi generasi yang
baik pula apabila telah dibekali kompetensi pada masa
sekolahnya. Kompetensi tersebut baik
yang berupa kemampuan akademik maupun nonakademik sangat mendukung sebagai
modal untuk menghadapi masa depan yang semakin menantang.
Tanpa
terkecuali dengan salah satu sekolah di Kota Medan yaitu SMA Negeri 5 Medan. Di samping mendidik dan membina peserta
didik dalam proses belajar mengajar, sekolah ini juga memberikan wadah kepada peserta
didik untuk mengembangkan bakat yang dimiliki. Tentu semua menuju ke arah yang
positif dan bermanfaaat.
Perwujudan
itu seperti yang diungkapkan Drs. Harris H. Simamora (foto), Kepala
Sekolah SMA Negeri 5 Medan. “Sekolah ini sangat memberi dukungan terhadap
kegiatan-kegiatan sekolah yang berdampak positif, anak didik
dapat mengembangkan bakatnya sehingga mengurangi kenakalan remaja karena banyak
mengikuti kegiatan di sekolah,” ungkapnya.
Ia
mengatakan, kegiatan-kegiatan tersebut adalah kegiatan
ekstraakademik dan ekstrakurikuler di luar
dari jam pelajaran sekolah. Peserta didik dapat mengikutinya sesuai dengan apa
yang diminati.
“Ekstrakurikuler
SMA N 5 ini terdiri atas beberapa macam, seperti Paskibra, Paduan
Suara, Pramuka, Seni Tari, Futsal, Basket, Karate, Tinju, Kungfu, PMR (Palang
Merah Remaja), dan Jurnalistik (Hijau Smanli) yang semuanya aktif dijalankan
siswa-siswa selepas jam pelajaran sekolah,” kata Harris H. Simamora.
“Ekstrakulikuler
ini juga menuai prestasi dan mengharumkan nama sekolah, seperti Paduan Suara,
tahun lalu mereka pernah mengikuti kompetisi tingkat nasional yang diadakan di Bali
dan mendapatkan medali perak, ini sangat membanggakan,” lanjutnya.
Ia juga
mengatakan, sekolahnya memiliki
ekstraakademik, yaitu
Sains. Ekskul ini sebagai salah satu persiapan siswa
mengikuti olimpiade-olimpiade yang diadakan baik tingkat kota, provinsi maupun
nasional. Tahun ini juga tengah mempersiapkan diri menghadapi olimpiade 2014.
“Terus mencoba dan berusaha,”
kata kepala sekolah ini saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (6/12).
Selain
unggul dengan kegiatan-kegiatan sekolah yang positif tersebut, sekolah ini juga
memiliki keunggulan lain dalam hal kedisiplinan. “Dari jam masuk sekolah saja
sudah ditetapkan, yaitu pukul 07.15 WIB sudah wajib masuk. Jadi kalau ada siswa
yang terlambat, sekali atau dua kali masih dibina dan dinasihati. Tetapi,
kalau sudah ketiga kalinya akan dipanggil orang tua,” ungkapnya.
Menurutnya, sekolah mempunyai tanggung jawab yang sangat besar
terhadap peserta didik. Terutama,
menghadapi kelulusan siswa dalam ujian nasional. Tentu untuk mencapai tingkat
kelulusan maksimal menjadi target sekolah ini. Begitu pula dengan kepala
sekolah, melakukan upaya-upaya agar dapat membantu siswa menghadapinya.
“Untuk
menghadapi Ujian Nasional
2014 agar mencapai kelulusan seratus persen, kami melakukan persiapan-persiapan
seperti membuat les tambahan yang mulai September lalu dijalankan sampai Maret
mendatang, dan melakukan beberapa kali try
out dengan hasil memuaskan,” papanya.
Kunci
dari keberhasilan sekolah, menurutnya,
adalah guru. “Karena guru menjadi contoh siswa, setiap guru harus meningkatkan
kualitas mutu pendidikannya. Di sekolah ini, guru juga diimbau agar terus
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,” katanya.
Ia
juga berpesan kepada peserta didik agar terus belajar dengan baik, disiplin dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
mematuhi perintah sekolah, guru dan orang tua. Khusus
bagi siswa kelas XII, diminta lebih
meningkatkan belajarnya agar masuk Perguruan Tinggi Negeri yang diinginkan.
Berada
di belakang Stadion Teladan, tepatnya di Jalan
Pelajar No. 17 Medan, sekolah yang tahun ini memiliki 38
rombel (rombongan belajar) dan berjumlah 1348 siswa, dengan dua jurusan yaitu
Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Sosial. Memiliki fasilitas yang sangat mendukung pendidikan,
di antaranya adalah perpustakaan dan laboraturium
IPA.
Setiap
satuan pendidikan harus memperhatikan hal ini, memberikan kebebasan peserta
didik mengembangkan bakatnya, menyediakan sarana-prasarana yang baik, menampung aspirasi mereka serta
mengarahkan prilaku yang menjunjung adat ketimuran sebagaimana bangsa Indonesia
sesungguhnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar