YANG BERPRESTASI
Drs. Edy Satianto, M.Si.
Terlahir
Menjadi Guru
P
|
engalaman mengajar sudah tidak dihiraukan lagi oleh seorang
guru di SMA Negeri 5 Medan yang satu ini. Baginya,
mengajar sudah menjadi sebuah kebutuhan yang wajib dipenuhi. Sebab,
ilmu yang dimiliki harus disalurkan kepada peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa.
“Saya
menjadi guru di SMA 5 Medan, sejak 1993,
kira-kira sudah 20 tahun dapat dikatakan sudah berpengalamanlah di sekolah
ini,” kata Drs. Edy Satianto, M.Si, saat ditemui di lingkungan SMA N 5 Medan, akhir pekan lalu.
Sebelum
menjadi tenaga pengajar di SMA 5 Medan, ia memiliki pengalaman mengajar di luar
daerah Kota Medan. “Pernah menjadi guru salah satu sekolah di Laguboti Tapanuli
Utara yaitu pada 1990,” ungkapnya.
Guru
merupakan suatu profesi yang sangat mulia di mata
setiap orang dan banyak juga yang mengakui guru sebagai cita-cita. Tetapi bagi
Edy Satianto, awalnya menjadi guru tidak merupakan cita-citanya.
“Kalau
ditanya cita-cita, dari dahulu ingin menjadi Dokter. Tetapi karena pada saat
itu status sosial ekonomi keluarga yang kurang memungkinkan,
akhirnya mengantarkan saya menjadi guru. Dapat
dikatakan, guru ini adalah pelarian bagi saya,”
paparnya.
Ia
menegaskan, meskipun pada awalnya guru adalah
pelarian baginya, akan tetapi kini profesi guru telah menyatu dan tak dapat
dipisahkan dalam hidupnya. Ia juga mengakui, mungkin
ia telah terlahir dan ditakdirkan Tuhan menjadi seorang guru,
khsusnya guru Fisika.
Fisika
adalah ilmu yang ditekuninya yang erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan alam.
Tentu ia memiliki alasan tersendiri mengapa lebih memilih menggeluti ilmu
eksakta ini dibandingkan ilmu lainnya.
“Karena
terinspirasi dari guru Fisika saya. Ia
berpenampilan rapi, menyampaikan materi mudah dimengerti sehingga ini menjadi
sebuah dorongan bagi saya untuk menjadi guru Fisika juga. Bagi saya pribadi,
ilmu Fisika itu levelnya di ataslah
dibandingkan ilmu lainnya,” ungkap alumnus IKIP
Medan tersebut.
Semenjak
menjadi guru Fisika di SMA 5 Medan, ia tidak hanya mengajar di dalam kelas,
tetapi juga memberikan kontribusi kepada sekolah ini. Seperti turut membina
siswa dalam Olimpiade Fisika atau Sains. Beberapa
kali siswa yang dibinanya tersebut telah mengharumkan nama sekolah.
“Pernah
ada suatu pengalaman, saat itu saya membimbing siswa saya menghadapi Olimpiade
Fisika Tingkat Kota Medan dan ternyata mendapatkan
juara. Sebelumnya, juara tersebut dipertahankan salah satu
sekolah swasta di Medan ini. Mereka terkejut mengapa bisa kecolongan oleh SMA N,”
kenangnya.
“Lalu,
gurunya menghampiri saya dan menanyakan, bagaimana sih cara belajar anak bapak
kenapa bisa juara? Saya jawab, belajarnya ya
sama dengan anak yang lain,” lanjutnya mengakhiri kenangan tersebut.
Di mata siswa, lelaki yang pernah
melanjutkan pendidikan Strata Dua di Universitas Sumatera Utara ini merupakan
panutan yang dapat dijadikan sebagai contoh guru yang baik dan berprestasi.
“Selalu
intropeksi diri adalah kunci saya untuk menjadi guru yang baik, dan selalu
meminta kritik dan saran dari siswa. Mungkin
itu sebagai acuan agar dapat menjadi lebih baik lagi, karena yang
menilai kekurangan guru itu ya siswanya,” kata pria berusia 51 tahun tersebut.
Baginya,
meningkatkan kualitas pendidikan itu sangat penting, dan kunci dari itu adalah
disiplin. Baik disiplin guru maupun peserta didik. Karena,
disiplin adalah kunci kesuksesan meningkatkan mutu pendidikan, dan terlebih
dahulu adalah kedisiplinan dari guru itu sendiri. *** (Fela Felia
Batubara)
Yesti
Hasrawita
M
|
emiliki tekad yang kuat untuk maju dan menjadi
manusia yang berguna, serta mempunyai rencana di masa depan telah dirancang
seorang peserta didik SMA Negeri 5 Medan. Dia adalah Yesti Hasrawita, siswi
yang duduk di bangku kelas XII.
Putri
pasangan Ali Rahman dan Tuti Harianti ini yakin dengan kemampuan yang
dimilikinya akan menjadi sesuatu yang berharga pada hari
esok, apabila disertai dengan kemauannya yang
tinggi untuk terus belajar.
“Belajar
itu sangat penting untuk mencapai cita-cita. Kalau
tidak belajar, kita tidak akan menjadi apa-apa dewasa
nanti. Setiap orang pasti ingin sukses kan? Maka,
kuncinya adalah belajar,” ungkapnya saat berada di kompleks SMA 5.
Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah jurusan yang dipilihnya. Siswi ini
telah banyak mendapatkan prestasi, terutama dalam dunia ilmu ekonomi yang
sangat digemarinya. Berbagai prestasinya tersebut sangat membanggakan dan mengharumkan
nama sekolah.
“Prestasi
yang pernah saya raih di antaranya
adalah Juara III Olimpiade Pasar Modal tingkat Sumatera Utara, Juara II
Olimpiade Akuntansi Adzkia, Juara III Olimpiade Sains Nasional tingkat Kota
Medan, dan TSM School and Management bidang Ekonomi mendapatkan Juara II,”
paparnya dengan ramah.
Gadis berkulit putih ini mengaku
sangat menyukai dunia ekonomi. Selain peluang
lebih besar umendapatkan prestasi, juga
merupakan cita-citanya agar kelak menjadi dosen
yang mahir Ilmu Ekonomi.
“Jangan
pernah meremehkan setiap event yang
ada, yakin dan percaya kita bisa jadi pemenang,” tegasnya, ketika mengungkapkan
rahasia keberhasilannya dalam mengikuti olimpiade-olimpiade Ekonomi tersebut.
Diakui
oleh gurunya, selain anak yang pintar, ia
adalah anak yang memiliki sopan santun sehingga wajar menjadi salah satu siswa
berprestasi di SMA 5 Medan. Di kelas pun ia selalu aktif, terbukti dengan selalu
masuk juara tiga besar setiap semesternya.
Memiliki
hobi browsing di internet, menurutnya,
semakin menambah ilmu. Sebab, internet adalah
salah satu media untuk mendapatkan beranekaragam informasi tentang dunia dan
memperoleh ilmu pengetahuan apabila tidak disalahgunakan.
Gadis
yang akrab disapa Yesti ini mengaku, selalu
mendapat dukungan dari orang tua dan kakak seniornya. Apalagi menjelang ujian
nasional 2014 mendatang, ia juga tengah mempersiapkan diri. “Persiapan yang
saya lakukan adalah menambah waktu belajar, rajin membahas soal dan diskusi
dengan teman di bimbel atau di sekolah,” katanya.
Itu
semua ia lakukan agar dapat lolos masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang
dipilihnya, yaitu Universitas Sumatera Utara. “Agar
tidak jauh dari Kota Medan, USU adalah target PTN yang saya pilih lebih
tepatnya lagi Fakultas Ekonomi USU,” harap gadis yang tinggal di Jalan AR.
Hakim Medan Area tersebut.
Dengan
kemauan belajar yang kuat serta prestasinya yang membanggakan, Yesti juga
menjadi contoh bagi teman-teman seusianya,
khususnya di SMA 5 Medan ini. Yesti berpesan kepada seluruh teman
seperjuangannya dan adik kelasnya, agar jangan pernah berhenti belajar dan
tetap semangat. *** (Fela
Felia Batubara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar