Tanggal 20 Desember, di Indonesia
diperingati sebagai Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional HKSN). Hari bersejarah ini diawali peristiwa antara Tentara Nasional Indonesia
(TNI) dan
Rakyat pada 1948, yang bahu-membahu melawan Belanda guna mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dengan nyawa sebagai taruhannya. Saat ini, adakah hal seperti itu terjadi? Berikut tanggapan masyarakat. (red)
Dani Prayoga
Aktivis Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian
Indonesia
Kesetiakawanan dapat diartikan dan dikelola dengan baik, pasti akan memiliki peranan yang sangat penting bagi bangsa dan negara. Contohnya, kesetiakawanan di antara
para pemuda yang gencar menyuarakan tentang kepedulian terhadap rakyat miskin dan Petani di Indonesia. Hal
ini yang hampir tak terlihat dan terabaikan oleh pemerintah
di Indonesia. Kesetiakawanan dapat juga membuat suatu perubahan bagi bangsa dan negara, karena kesetiakawanan dapat memerankan suatu organisasi
yang kolektif-kolegial. Dan jika kita ditanya tentang apakah masih ada
yang peduli antarsesama, jawabannya pasti ada. Kita lihat bahwa semangat kekeluargaan
yang dimiliki pemuda dan rakyat Indonesia masih ada. Ketika salah satu daerah terkena musibah dan bencana
Erupsi Sinabung,
misalnya, banyak kalangan yang masih peduli terhadap saudara-saudara kita yang terkena bencana. Dan satu hal
yang perlu kita perhatikan,
peduli kepada sesama juga harus kita tingkatkan dalam hal memberantas kemiskinan dan membantu rakyat miskin dan petani
yang saat ini masih belum bisa keluar dari Zona kemiskinan dan kesejahteraan. Sahabat yang
baik lebih berarti daripada seribu teman yang menusuk dari belakang. *** (Parada Siregar)
Intan Pratiwi
Mahasiswa FK UISU
Jelas masih ada nilai kesetiakawanan antarsesama
bangsa. Kalau di
antara bangsa dan negara tidak
ada rasa
kesetiakawanan, mungkin negara atau bangsa
yang lagi terkena musibah bakalan mencari bantuan sendiri,
jika tanpa adanya bantuan atau ulur tangan dari berbagai negara. Itulah betapa pentingnya kesetiakawanan antar-Negara
atau bangsa.
Yang namanya rasa
setia kawan yah bukan pada hal materi saja,
tapi yang namanya setia kawan,
persahabatan, rasa yang sama untuk saling membantu sesama. Tanpa adanya kesetiakawanan,
hidup seperti dunia tanpa bintang,
bakalan gelap. Sama halnya ibarat dunia tanpa suara juga
bakalan sepi. Nah, bayangin aja kalau kesetiakawanan itu gak pernah ada, mau ke mana pun berjalan, dia bakalan terasa gelap dan sepi.
Karena gak tau
apa yang dicarinya itu apa. Kalau yang
di carinya setia kawan pasti hidupnya bakalan cerah dan bernada, sehingga pada akhirnya bangsa ini tidak akan terpecah belah. *** (Parada Siregar)
DediYanto Syahputra, S.P.
Dosen Fakultas Pertanian
UMSU
Kesetiakawanan memiliki peranan penting dalam lingkungn sosial,
karena setiap individu memiliki kebutuhan
yang tidak dapat dilakukan dengan sendiri. Dengan perilaku kesetiakawanan akan dapat mewujudkan hubungan simbiosis mutualisme
yang nantinya akan berdampak pada kehidupan
yang harmonis antarsesama manusia tentunya. Sehingga, tidak akan ada keterpurukan karakter antarindividu. Di
negara kita ini masih dapat terlihat sikap peduli antarsesama, dengan adanya pendiri-pendiri yayasan sehingga melahirkan sikap-sikap peduli untuk
orang-orang yang membutuhkan jasa uluran tangan dari orang-orang. Dalam hal ini dapat dikatakan mampu dalam ekonomi. Itu tandanya negara kita masih memiliki sikap-sikap
yang dermawan. *** (Parada
Siregar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar