Minggu, 12 Januari 2014

Tahun Baru dengan Kue Kembang Goyang (Kamis 2 Januari 2014)



K
ITA baru saja memasuki tahun 2014. Ada banyak cara untuk merayakannya. Saat memasuki malam tahun baru, orang berbondong-bondong turun ke jalan raya. Ada yang membakar kembang api, ada yang pasang lilin di depan rumah, ada juga yang bakar ikan atau ayam di pekarangan rumah maupun tempat strategis lainnya.
Sementara di rumah-rumah yang merayakan tahun baru, terhidang penganan kecil untuk tetamu. Termasuk, di rumah teman jejaring sosial facebook saya, Erika Ambarita. Aneka kue tersaji di atas meja rumahnya. Ada dodol, lemang, kue bawang, dan kue kembang loyang. Kembang loyang? Khusus kue terakhir ini, saya tertanya-tanya di dalam hati.
Ya, kue kembang goyang, populer dikenal juga dengan nama kue kembang loyang atau kue loyang di Sumatera, merupakan salah satu kue tradisional nusantara yang populer disajikan sebagai kue lebaran untuk para kerabat dan tamu yang bersilaturahmi karena rasanya yang renyah dan gurih.
Saat saya kecil, Lebaran 1 Syawal tidak sah tanpa kue kembang goyang ini. Bahkan, ketika di suatu pesta tersaji kue kembang goyang ini di atas meja, saya merasa hari itu seperti hari Lebaran. Padahal, suma pesta pernikahan di kawasan Tanjungpura, Langkat.  Kini, teman saya yang merayakan tahun baru juga menyediakan penganan renyah tersebut.
Saya pun teringat ketika hampir sebulan berada di Bali, 20 tahun lampau, tepatnya November 1993, kue kembang goyang ini sering kali saya lihat. Bagi masyarakat Bali, khususnya pemeluk agama Hindu, biasanya memakai kue kembang goyang ini sebagai salah satu isi sesajian di hari raya keagamaan.
Sesuai namanya, kue kembang goyang bentuknya menyerupai bunga atau kembang yang sedang mekar. Kembang goyang sendiri merupakan nama sejenis perhiasaan yang dipasangkan di rambut atau sanggul (konde) dan dapat bergerak-gerak/bergoyang karena memiliki pegas.
Konon, kue kembang goyang ini merupakan cemilan tradisional khas Betawi. Lalu, menyebar ke seluruh nusantara, termasuk tanah Deli.
Yah, untuk mendekatkan diri pada suasana Lebaran, apalagi sekarang sedang bertahunbaruan, enaknya kita mengetahui resep pembuatan kembang goyang ini. Nek Ifah (76) yang kerap kali membuat kue kembang goyang ini menularkan bagaimana membuat kue kering ini.
Menurut nenek yang tinggal di kawasan Harjosari I Medan Amplas ini, bahan-bahan kue kembang goyang yaitu 65 gram gula pasir halus, 200 gram tepung beras, 1/2 sendok teh garam, 2 sendok makan wijen, 2 butir telur, 250 mililiter santan (dari parutan 1/2 butir kelapa), dan minyak goreng secukupnya.
Cara membuatnya :
1.      Campurkan dalam satu wadah gula pasir halus, tepung beras, garam dan wijen, aduk sampai rata.
2.      Tuang telur beserta dengan santan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk sampai seluruh adonan menjadi  tercampur rata.
3.      Panaskan minyak goreng, masukkan cetakan kue kembang goyang ke dalam minyak untuk memanaskan cetakan kue kembang goyang.
4.      Celupkan cetakan kue ke dalam adonan, kemudian masukkan ke dalam minyak yang sudah panas sambil digoyanggoyang hingga adonan kue terlepas dari cetakan.
5.      Goreng kue hingga matang dan kering serta berwarna kuning kecoklatan, angkat dan tiriskan. Ulangi langkah no.4 hingga adonan benar-benar habis.
6.      Simpan dalam toples kedap udara agar kue kembang goyang atau kue saroja bisa bertahan lama.

Hmm, begitulah. Sangat garing, renyah, enak, dan lezatnya kue kembang goyang ini. Mari, kita coba saja dan nikmati. *** (Suyadi San)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar