MENYIMAK PAMERAN
LUKISAN MEDAN
L
|
azimnya di akhir
tahun, banyak kegiatan kesenian bermunculan secara mendadak yang sebelumnya
sulit diperkirakan. Soalnya, selama ini bila ada kegiatan atau program kesenian
dari instansi terkait, apakah itu Dinas Pariwisata maupun
Dewan Kesenian, tidak dapat dijaminkan apakah kegiatan
serupa itu dapat berlangsung secara rutin setiap tahun.
Misalnya,
kalau tahun ini diselenggarakan festival tari, belum tentu festival itu
dilaksanakan tahun berikutnya meski kegiatan tersebut memiliki manfaat yang
besar untuk pembinaan dan perkembangan kesenian di kota Medan. Bahkan, banyak praktisi kesenian yang tidak tahu
kegiatan kesenian apa saja yang diagendakan instansi tersebut. Dalam banyak
hal, ada kecenderungan program kesenian sengaja ditutup-tutupi apalagi
menyangkut subsidi yang seharusnya dibuka agar pelaksanaannya dapat dicermati.
Dua kegiatan pameran lukisan baru
saja berlangsung di tengah kita. Masing-masing memiliki nilai tambah yang
sesungguhnya sangat bermanfaat sebagai media pembelajaran dan pemahaman bagi siapa saja. Pameran
lukisan di kota Medan layak menjadi agenda rutin. Akan semakin dibutuhkan lagi apabila
pelaksanaannya dikemas secara terencana yang menggarap berbagai ekspresi
pelukis kita.
Dua kegiatan pameran lukisan yang
baru berlangsung adalah Pameran Lukisan yang dilaksanakan Dinas Budaya dan Pariwisata
Kota Medan di Galeri
Payung Teduh pada 30 November sampai 2 Desember 2011. Kegiatan langsung dibuka
Kepala Dinas Drs. Busral Manan.
Kegiatan kedua adalah Pameran
Seni Rupa “Antara Warna dan Pemikiran”
dalam Medan Arts Festival yang dilaksanakan Dewan Kesenian Medan (DKM) pada 16
s/d 20 Desember 2011 di Taman Budaya Sumatera Utara. Kegiatan ini dibuka
Ketua Dewan Kesenian Medan Hj. Anita
Daryatmo dan dihadiri banyak praktisi kesenian yang beraktivitas
di Taman Budaya Sumatera Utara.
Pameran Lukisan yang
dilaksanakan Dinas Budaya dan Pariwisata Kota
Medan di Galeri Payung Teduh memajangkan karya Alwan
Sanrio, Agus Opung, Idris Pasaribu, Jonson Pasaribu, Martin Sitepu, Cecep
Priyono, Togu Sinambela, dan Waad Saad.
Sementara pameran lukisan “Antara
Warna dan Pemikiran”
yang dilaksanakan Dewan Kesenian Medan memajangkan karya Togu Sinambela,
Winarto Kartupat, Waad Saad, Jonson Pasaribu, Cecep Priyono, Alwan Sanrio, Adi
Damanik, Yanal Desmond Zendrato, dan Gery
Paulandhika Tobing. Dari pameran lukisan
keduanya, terdapat nama dan karya yang sama namun ada pula nama dan karya lain
yang memberi nuansa berbeda.
Membandingkan pameran lukisan di
Payung Teduh dengan pameran lukisan “Antara
Warna dan Pemikiran”
di Taman Budaya Sumatera Utara, lebih
memungkinkan yang kedua dapat mencuri perhatian masyarakat. Pemilihan lokasi
pameran lukisan di Taman Budaya Sumatera
Utara memiliki makna strategis karena menjadi tempat aktivitas
dan kreativitas seniman yang selalu dikunjungi
masyarakat dari berbagai lapisan.
Keuntungan kedua, pameran
lukisan “antara warna dan pemikiran”
sejalan dengan kegiatan kesenian lain seperti Panggung Apresiasi Pekarya Muda
(teater), dialog sastra, Pertunjukan Musik, Lagu dan Tari, Pemutaran Film dan Diskusi. Acara yang
dikemas secara beruntun ini memungkinkan peminat berbagai cabang seni dapat menerima imbas dari kegiatan cabang
seni lainnya yang dilaksanakan secara bersamaan.
Meski demikian tidak berarti
pameran lukisan Dinas Pariwisata kota Medan ditempatkan pada posisi kurang
beruntung dari perhatian peminat seni. Justru, di balik pemilihan tempat pameran lukisan
di Galeri Payung Teduh, tersimpan upaya yang
luhur dari Dinas Budaya dan Pariwisata Kota
Medan untuk menjemput komunitas seni rupa di akar rumputnya. Program ini langsung
menggiring generasi muda dan pelajar untuk berusaha memahami secara langsung proses kreatif para pelukis
di kota Medan.
Upaya menggiring generasi muda
dan pelajar dalam rangka mendorong terciptanya generasi muda kota Medan
yang apresiatif dalam memberi kontribusi positif terhadap dinamika
pembangunan kota Medan. Dari upaya ini,
diharapkan sasarannya akan lahir
kemampuan dan peran yang lebih maksimal dari seluruh masyarakat kota
Medan untuk mengaplikasikan kemampuan
dan peran dalam setiap pembangunan kesenian kota Medan.
Terlepas dari kelemahan-kelemahan
atas dilaksanakannya kedua kegiatan pameran lukisan tersebut, banyak orang
masih berharap kedua lembaga yaitu Dinas Pariwisata kota Medan dan Dewan
Kesenian Medan dapat membuka diri untuk memaksimalkan pelaksanaan kegiatan
kesenian di masa yang akan datang.
Khusus pameran lukisan Dinas
Pariwisata kota Medan, Drs Busral Manan menjanjikan pelaksanaan di tahun depan
diusahakan pada tri wulan kedua, tidak di akhir tahun seperti tahun ini. Oleh
karena itu, praktisi seni rupa dapat memposisikan
dirinya untuk mengambil peran yang lebih besar terhadap pelaksanaan pameran
lukisan tahun depan.
Harapan yang sudah ditabur
terkadang berbanding terbalik dari kenyataan yang diterima dari setiap kegiatan
kesenian yang dilaksanakan instansi terkait seperti Dinas Pariwisata dan Dewan
Kesenian Medan. Kesannya, cenderung kegiatan-kegiatan kesenian yang dilaksanakan
seperti melepas anggaran tanpa sasaran.
Meski sekarang belum mesra antara
harapan dan kenyataan, sepanjang masih mau melaksanakan kegiatan kesenian dengan
menerima berbagai masukan dari pekerja seni, kemungkinan untuk mewujudkan kota
Medan sebagai kota tumbuhnya berbagai pertunjukan kesenian bukan sesuatu yang
jauh dari harapan.
Pameran lukisan yang dilaksanakan oleh Dewan
Kesenian Medan (DKM) kali ini bukan yang pertama. Program ini setidaknya telah
beberapa kali dilaksanakan. Hanya saja antara pelaksanaan tahun sebelumnya
dengan tahun berikutnya selalu tidak
memiliki hubungan. Masing-masing seperti berdiri sendiri.
Untuk melihat lebih jauh
bagaimana kegiatan pameran lukisan di tahun depan, harus menunggu jawaban yang
panjang dari bagaimana komposisi kepengurusan Dewan Kesenian Medan yang baru.
Apabila kepengurusan baru melaksanakan kegiatan tidak berpijak dari kebutuhan
dan dinamika pembangunan kesenian yang ada, kegiatan kesenian hanya perulangan
semata yang hanya menghabiskan anggaran saja. ***
Penulis, pegiat dan guru
tari di Medan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar