Oleh : Febri Mira Rizki
Genre : Omnibus, Drama
Tanggal Rilis Perdana : 12 September 2013
Durasi : 105 menit
Studio : R1 Pictures
Hari/Tempat : Rabu/Bioskop Teater 21, Medan Plaza lantai 4, ruang 4
Jam Tayang : 18.15-20.00 Wib
Casr dan Crew
Sutradara : Reza Rahadian, Irwansyah, Teuku Wisnu, Didi Riyadi
Produser : Irwansyah, Raffi Ahmad, Furqy
Penulis Naskah : Lily Nailufar Mahbob, Ilma Fathnurfirda, Yunialarasati,
Wina Aswir, Hotnida Harahap
Pemain : Reza Rahadian, Irwansyah (Iko), Teuku Wisnu (Andy),
Didi Riyadi (Fauzan), Shireen Sungkar (Kinan),
Zaskia Sungkar (Shana), Revalina S. Temat (Nurma),
Fahrani Empel (Vanya), Marcell Domits (Rangga),
Dewi Irawan
F
|
ilm
ini bercerita tentang berbagai profesi yang dijalani oleh perempuan. Diangkatnya
profesi di sini hanya gambaran betapa perempuan itu memiliki kekuatan, meski
dalam kenyataannya perempuan banyak menghadapi konflik hidup. Umumnya, banyak
orang menganggap perempuan itu lemah dan selalu menggantungkan hidupnya pada
lelaki. Tapi, tidak banyak yang menyadari betapa hebatnya perempuan. Mereka bisa
hidup tanpa laki-laki, tetapi laki-laki tidak bisa hidup tanpa mereka
Di
atas bahu kecilnya, ditunduk tatap teduhnya, diselip simpul senyumnya, bahkan
diapit sakit masalah hati sekalipun perempuan sanggup menanggung beban dunia, perempuan
menyimpan jutaan cerita yang ingin dibagi kepada dunia. Dunia akan direngkuh
dalam damai penuh cinta dan asa. Tidak ada yang tidak mungkin dilakukan
perempuan, karena perempuan memiliki “sesuatu” yang tidak dimiliki lelaki,
yakni dengan hati lembut penuh kasih dan sayang.
Menurut kaca mata penonton, film ini menyelip banyak pesan secara tersirat, tanpa harus pemerannya menyuarakan keluhan. Banyak tersisip makna lewat visual maupun audiovisual, sehingga penonton dapat larut dalam ceritanya. Bagi perempuan yang menonton film tersebut, mereka akan menafsirkan cerita itu berdasarkan perasaannya, hatinya, apa yang pernah ia alami dan jalani, namun bagi lelaki, mereka akan sadar betapa besarnya pengorbanan seorang wanita terhadap dunia, bahkan kepada mereka yang kelak menjadi pasangan dan pendamping wanita tersebut.
Menurut kaca mata penonton, film ini menyelip banyak pesan secara tersirat, tanpa harus pemerannya menyuarakan keluhan. Banyak tersisip makna lewat visual maupun audiovisual, sehingga penonton dapat larut dalam ceritanya. Bagi perempuan yang menonton film tersebut, mereka akan menafsirkan cerita itu berdasarkan perasaannya, hatinya, apa yang pernah ia alami dan jalani, namun bagi lelaki, mereka akan sadar betapa besarnya pengorbanan seorang wanita terhadap dunia, bahkan kepada mereka yang kelak menjadi pasangan dan pendamping wanita tersebut.
“Mengapa kita jatuh, karena kita
harus bangkit” Itulah motto yang disajikan pada film “Wanita Tetap Wanita”
tatanan kata yang membentuk satu kalimat ketegaran, kekuatan yang mensugestikan
ketabahan dari kelembutan, kasih sayang, dan ketulusan. Banyak air mata yang
tumpah untuk dihapus agar kita bisa move
on. Banyak cerita yang putus, namun kita harus sambungkan lantas jalani.
Perempuan perhiasan dunia yang tak ternilai harganya. Al-Qur’an menyisipkan
keindahannya dalam Q. S An-Nisa’.
Di samping
kelebihan film yang terpapar indah, ternyata benar setiap karya pasti mengalami
yang namanya kekurangan. Di film “Wanita Tetap Wanita” ini saya sebagai
penonton melihat begitu banyak pemain yang setiap pemain memerankan ceritanya
masing-masing. Inilah yang membuat cerita dapat dikatakan tidak selesai, semua
cerita disekat segantung mungkin agar terekaplah semua isi. Pun menimbulkan
kejenuhan tatkala cerita terlalu banyak jeda sebelum dialog.
Adapun gambaran cerita yang
terjadi di film “Wanita Tetap Wanita” adalah sebagai berikut:
Cupcakes
Sutradara: Didi Riyadi | Penulis: Ilma Fathnurfida
Sutradara: Didi Riyadi | Penulis: Ilma Fathnurfida
Shana merasa terpuruk setelah
ditinggal oleh calon suaminya, Rangga di hari pernikahannya. Didukung
sahabatnya, Jasmine, ia berusaha bangkit dengan memanfaatkan keahliannya, Shana
membuka gerai cupcake. Usaha cupcake Shana melejit perlahan tapi pasti, seperti
hati Shana yang diam-diam berusaha membuka diri untuk kehadiran Fauzan,
abang Jasmine yang diam-diam menaruh hati pada Shana. Disaat Shana sudah siap
untuk move on, Rangga mendadak muncul
di hadapannya. Shana berusaha kuat, ada sakit hati bernama cinta yang
kembali menyeruak, namun Shana berusaha meyakinkan diri ada kalanya manusia
jatuh agar belajar berdiri dengan dua kaki.
With Or Without
Sutradara: Reza Rahadian | Penulis: Lily Nailufar
Sutradara: Reza Rahadian | Penulis: Lily Nailufar
Trauma pada masa lalu membuat Adith
menutup diri dari kehadiran laki-laki. Adith berjuang keras untuk membuat
dirinya bangga bisa bertumpu pada kemampuan dirinya sendiri sebagai perempuan.
Menulis banyak novel tentang empower perempuan, membuat Adith seakan berada di
atas angin kalau hidup perempuan tidak harus bersanding dengan laki-laki.
Hingga dalam satu kali perjalanan, Adith bertemu Rangga, supir taksi yang
merupakan sarjana filsafat dengan pemikirannya yang filosofis. Tanpa sadar,
Adith jatuh cinta. Rangga menyimpan kharisma sendiri di mata Adith dan membuat
Adith kembali percaya bahwa pria dan wanita diciptakan untuk saling mencinta.
Kebersamaan mengantarkan mereka pada satu komitmen pernikahan.
First Crush
Sutradara: Teuku Wisnu | Penulis: Hotnida Harahap
Sutradara: Teuku Wisnu | Penulis: Hotnida Harahap
Cinta masa remaja berada di depan mata saat Nurma dewasa dan sudah bertunangan dengan Iko. Cinta itu masih melekat pada Andy, mantan guru les Nurma saat SMP. Tidak disangka, Nurma yang baru menyandang gelar Sarjana Hukum, diterima bekerja di kantor advokat milik Andy. Seiring dengan intensitas pertemuan Nurma dan Andy dalam menangani kasus KDRT terhadap perempuan, hubungan mereka terus berkembang. Nurma menemukan kebahagiaan saat bersama Andy yang sudah berkeluarga. Nurma memutuskan pertunangannya dengan Iko, mencoba memenangkan hatinya yang berkecamuk saat bersama Andy. Sampai akhirnya, Nurma tersadar pada satu titik, saat menempatkan dirinya sebagai Istri Andy, banyak jutaan perempuan lain di luar sana yang suaminya “main gila” dengan perempuan lain. Ia sadar untuk mencintai seseorang, kita tidak perlu menyakiti orang lain.
Reach The Star
Sutradara: Irwansyah | Penulis: Wina Aswir
Sutradara: Irwansyah | Penulis: Wina Aswir
Janji adalah hutang yang harus
dilunasi sampai mati, begitulah ucap bakti Kinan tertuju bagi kedua orang
tuanya, walaupun Ayah Kinan sudah meninggal. Kinan berjuang sekuat tenaga untuk
bisa menyandangkan gelar Hajj di nama Ayah dan Ibunya. Impiannya sudah di depan
mata, saat Kinan lolos satu-per-satu tes di Maskapai Penerbangan Internasional.
Namun, berita tidak enak menyeruak ke infotainment
sejak Iko, seorang Selebritas yang terkenal playboy
berusaha mendekati Kinan. Muncul berita pedas kalau Kinan merupakan Pramugari
simpanan Pilot. Hati Kinan terluka saat segala daya dan upaya dikerahkan untuk
membahagiakan Ibunya, malah penolakan yang didapat. Di tengah perasaannya yang
tercabik-cabik, Kinan menyandarkan harapannya pada kekuatan yang tersisa,
menepis Iko yang terus berusaha mendapat sedikit tempat di hati Kinan.
In Between
Sutradara: Irwansyah | Penulis: Yunya Larasati
Sutradara: Irwansyah | Penulis: Yunya Larasati
Menjadi kepala keluarga, sekaligus
kakak bagi Lola dan Teddy bukanlah pilihan Vanya. Apalagi, Lola yang mengidap
Autis membutuhkan perhatian khusus. Vanya terus berupaya agar Lola bisa
diterapi sesuai kebutuhannya. Biaya terapi yang tidak sedikit, membuat Vanya
memaksa dirinya untuk tetap eksis di dunia model. Namun, usaha itu dijengkal
Dion yang ingin sekali bercinta dengan Vanya. Karena mendapat penolakan, Dion
mengumbar pemberitaan miring tentang Vanya, yang membuat karir Vanya berada di
ujung tanduk. Vanya memiliki taktiknya sendiri hingga Dion terjebak. Vanya
membersihkan namanya dari fitnah Dion dan dengan keahliannya, menjadi model dan
DJ. Vanya mampu memenuhi harapannya sendiri, memasukkan Lola ke terapi
lanjutan. Inilah yang disebut Vanya sebuah pencapaian saat mimpi tidak hanya
dibiarkan mengendap di dasar impian. ***
Ranah Kompak, 19 September 2013
Febri Mira Rizki, penulis alumni S1 FKIP/Bahasa dan
Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan bergelut
di Komunitas Penulis Anak Kampus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar