Sabtu, 09 November 2013

Mengupas Tegar yang Masih Berkelakar di “Wanita Tetap Wanita”



Oleh : Febri Mira Rizki


Genre
                                      : Omnibus, Drama
Tanggal Rilis Perdana             : 12 September 2013
Durasi                                      : 105 menit
Studio                                     : R1 Pictures
Hari/Tempat                            : Rabu/Bioskop Teater 21, Medan Plaza lantai 4, ruang 4
Jam Tayang                             : 18.15-20.00 Wib

Casr dan Crew
Sutradara                                 : Reza Rahadian, Irwansyah, Teuku Wisnu, Didi Riyadi
Produser                                  : Irwansyah, Raffi Ahmad, Furqy
Penulis Naskah                        : Lily Nailufar Mahbob, Ilma Fathnurfirda, Yunialarasati,
                                                  Wina Aswir, Hotnida Harahap
Pemain                                                : Reza Rahadian, Irwansyah (Iko), Teuku Wisnu (Andy),
                                                  Didi Riyadi (Fauzan), Shireen Sungkar (Kinan),
                                                  Zaskia Sungkar (Shana), Revalina S. Temat (Nurma),
                                                  Fahrani Empel (Vanya), Marcell Domits (Rangga),
                                                 
Dewi Irawan

F
ilm ini bercerita tentang berbagai profesi yang dijalani oleh perempuan. Diangkatnya profesi di sini hanya gambaran betapa perempuan itu memiliki kekuatan, meski dalam kenyataannya perempuan banyak menghadapi konflik hidup. Umumnya, banyak orang menganggap perempuan itu lemah dan selalu menggantungkan hidupnya pada lelaki. Tapi, tidak banyak yang menyadari betapa hebatnya perempuan. Mereka bisa hidup tanpa laki-laki, tetapi laki-laki tidak bisa hidup tanpa mereka
            Di atas bahu kecilnya, ditunduk tatap teduhnya, diselip simpul senyumnya, bahkan diapit sakit masalah hati sekalipun perempuan sanggup menanggung beban dunia, perempuan menyimpan jutaan cerita yang ingin dibagi kepada dunia. Dunia akan direngkuh dalam damai penuh cinta dan asa. Tidak ada yang tidak mungkin dilakukan perempuan, karena perempuan memiliki “sesuatu” yang tidak dimiliki lelaki, yakni dengan hati lembut penuh kasih dan sayang.
            Menurut kaca mata penonton, film ini menyelip banyak pesan secara tersirat, tanpa harus pemerannya menyuarakan keluhan. Banyak tersisip makna lewat visual maupun audiovisual, sehingga penonton dapat larut dalam ceritanya. Bagi perempuan yang menonton film tersebut, mereka akan menafsirkan cerita itu berdasarkan perasaannya, hatinya, apa yang pernah ia alami dan jalani, namun bagi lelaki, mereka akan sadar betapa besarnya pengorbanan seorang wanita terhadap dunia, bahkan kepada mereka yang kelak menjadi pasangan dan pendamping wanita tersebut.
“Mengapa kita jatuh, karena kita harus bangkit” Itulah motto yang disajikan pada film “Wanita Tetap Wanita” tatanan kata yang membentuk satu kalimat ketegaran, kekuatan yang mensugestikan ketabahan dari kelembutan, kasih sayang, dan ketulusan. Banyak air mata yang tumpah untuk dihapus agar kita bisa move on. Banyak cerita yang putus, namun kita harus sambungkan lantas jalani. Perempuan perhiasan dunia yang tak ternilai harganya. Al-Qur’an menyisipkan keindahannya dalam Q. S An-Nisa’.
Di samping kelebihan film yang terpapar indah, ternyata benar setiap karya pasti mengalami yang namanya kekurangan. Di film “Wanita Tetap Wanita” ini saya sebagai penonton melihat begitu banyak pemain yang setiap pemain memerankan ceritanya masing-masing. Inilah yang membuat cerita dapat dikatakan tidak selesai, semua cerita disekat segantung mungkin agar terekaplah semua isi. Pun menimbulkan kejenuhan tatkala cerita terlalu banyak jeda sebelum dialog.
Adapun gambaran cerita yang terjadi di film “Wanita Tetap Wanita” adalah sebagai berikut:

Cupcakes
Sutradara: Didi Riyadi | Penulis: Ilma Fathnurfida

Shana merasa terpuruk setelah ditinggal oleh calon suaminya, Rangga di hari pernikahannya. Didukung sahabatnya, Jasmine, ia berusaha bangkit dengan memanfaatkan keahliannya, Shana membuka gerai cupcake. Usaha cupcake Shana melejit perlahan tapi pasti, seperti hati Shana yang diam-diam berusaha membuka diri untuk kehadiran Fauzan, abang Jasmine yang diam-diam menaruh hati pada Shana. Disaat Shana sudah siap untuk move on, Rangga mendadak muncul di hadapannya. Shana berusaha kuat, ada sakit hati bernama cinta yang kembali menyeruak, namun Shana berusaha meyakinkan diri ada kalanya manusia jatuh agar belajar berdiri dengan dua kaki.

With Or Without
Sutradara: Reza Rahadian | Penulis: Lily Nailufar

Trauma pada masa lalu membuat Adith menutup diri dari kehadiran laki-laki. Adith berjuang keras untuk membuat dirinya bangga bisa bertumpu pada kemampuan dirinya sendiri sebagai perempuan. Menulis banyak novel tentang empower perempuan, membuat Adith seakan berada di atas angin kalau hidup perempuan tidak harus bersanding dengan laki-laki. Hingga dalam satu kali perjalanan, Adith bertemu Rangga, supir taksi yang merupakan sarjana filsafat dengan pemikirannya yang filosofis. Tanpa sadar, Adith jatuh cinta. Rangga menyimpan kharisma sendiri di mata Adith dan membuat Adith kembali percaya bahwa pria dan wanita diciptakan untuk saling mencinta. Kebersamaan mengantarkan mereka pada satu komitmen pernikahan.

First Crush
Sutradara: Teuku Wisnu | Penulis: Hotnida Harahap

            Cinta masa remaja berada di depan mata saat Nurma dewasa dan sudah bertunangan dengan Iko. Cinta itu masih melekat pada Andy, mantan guru les Nurma saat SMP. Tidak disangka, Nurma yang baru menyandang gelar Sarjana Hukum, diterima bekerja di kantor advokat milik Andy. Seiring dengan intensitas pertemuan Nurma dan Andy dalam menangani kasus KDRT terhadap perempuan, hubungan mereka terus berkembang. Nurma menemukan kebahagiaan saat bersama Andy yang sudah berkeluarga. Nurma memutuskan pertunangannya dengan Iko, mencoba memenangkan hatinya yang berkecamuk saat bersama Andy. Sampai akhirnya, Nurma tersadar pada satu titik, saat menempatkan dirinya sebagai Istri Andy, banyak jutaan perempuan lain di luar sana yang suaminya “main gila” dengan perempuan lain. Ia sadar untuk mencintai seseorang, kita tidak perlu menyakiti orang lain.

Reach The Star
Sutradara: Irwansyah | Penulis: Wina Aswir

Janji adalah hutang yang harus dilunasi sampai mati, begitulah ucap bakti Kinan tertuju bagi kedua orang tuanya, walaupun Ayah Kinan sudah meninggal. Kinan berjuang sekuat tenaga untuk bisa menyandangkan gelar Hajj di nama Ayah dan Ibunya. Impiannya sudah di depan mata, saat Kinan lolos satu-per-satu tes di Maskapai Penerbangan Internasional. Namun, berita tidak enak menyeruak ke infotainment sejak Iko, seorang Selebritas yang terkenal playboy berusaha mendekati Kinan. Muncul berita pedas kalau Kinan merupakan Pramugari simpanan Pilot. Hati Kinan terluka saat segala daya dan upaya dikerahkan untuk membahagiakan Ibunya, malah penolakan yang didapat. Di tengah perasaannya yang tercabik-cabik, Kinan menyandarkan harapannya pada kekuatan yang tersisa, menepis Iko yang terus berusaha mendapat sedikit tempat di hati Kinan.

In Between
Sutradara: Irwansyah | Penulis: Yunya Larasati

Menjadi kepala keluarga, sekaligus kakak bagi Lola dan Teddy bukanlah pilihan Vanya. Apalagi, Lola yang mengidap Autis membutuhkan perhatian khusus. Vanya terus berupaya agar Lola bisa diterapi sesuai kebutuhannya. Biaya terapi yang tidak sedikit, membuat Vanya memaksa dirinya untuk tetap eksis di dunia model. Namun, usaha itu dijengkal Dion yang ingin sekali bercinta dengan Vanya. Karena mendapat penolakan, Dion mengumbar pemberitaan miring tentang Vanya, yang membuat karir Vanya berada di ujung tanduk. Vanya memiliki taktiknya sendiri hingga Dion terjebak. Vanya membersihkan namanya dari fitnah Dion dan dengan keahliannya, menjadi model dan DJ. Vanya mampu memenuhi harapannya sendiri, memasukkan Lola ke terapi lanjutan. Inilah yang disebut Vanya sebuah pencapaian saat mimpi tidak hanya dibiarkan mengendap di dasar impian. ***


Ranah Kompak, 19 September 2013





Febri Mira Rizki, penulis alumni S1 FKIP/Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan bergelut di Komunitas Penulis Anak Kampus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar