Dina Syahfitri Lubis :
Mengeja
Semburat Pelangi/3
Seberkas
pelangi telah kusimpan di kantung hari
Pelangi
itu adalah engkau
Yang
mengurat warna
Di setiap denyutan nadi
Dunia KOMA,21 September 2012
Rebah
Hijauku
Di antara ranting senja
Aku
membisu
Berharap
segar masih menyetubuhiku
Tapi,
mengapa kau malah enyah?
Meninggalkanku
dengan noktahmu
Menggantung
harap di dinding nirwana
Akankah
aku seperti pungguk merindu rembulan
Hingga
ajal meminangku dengan egomu
Dunia KOMA,21 September 2012
Berlayar
Di antara Pasang
Sayang,
maukah kau menjadi buih di tengah lautan?
Buih
yang hanya pasrah
Ketika
gelomabang pasang dan membawamu pergi
Yang
tak akan menyisakan tangis di antara
gerimis
Selamat
tinggal!
Sudah
waktunya layarku terkembang
Dunia KOMA, 21
September 2012
Dina Syahfitri Lubis lahir di Medan 6 Mei 1991, alamat Jalan Pertahanan Patumbak Dusun VI, Deliserdang. Saat ini kuliah di Universitas Muslim
Nusantara Alwashliyah Medan jurusan Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia serta bergiat
dalam Komunitas Pecinta Membaca dan Berkarya ( KOMA)
Syafrizal Sahrun :
DETIK YANG ERAT
BERJABAT
Kepada
Nura
sepuluh
bulan lalu
aku
datang mengetuk
segenggam
kubawa
pada
hati yang meronta
sebelum
tengah malam
aku
hampiri kau
segenggam
itu kutawarkan
aku
pun merunduk pulang
jangan
tanya mengapa
karena
kau tahu sebab mengapa
lewat
tengah malam
aku
dengar kabar kau terima tawaranku berlayar
adakah
tanda tanya dibalik bahagia
jika
itu kutemu tanpa sia
30
hari lalu resmi kau peluk aku
dan
aku genggam erat jemarimu
kitapun
ranum pada tangkai yang menjulang
DI DEPAN CERMIN
Di
depan cermin
Sesali
itu bersendawa
Di
depan cermin
Kau
mengupat dan menggugat
Di
depan cermin
Kau
remuk foto impian
Lalu
kau inginkan waktu hanya sekian
Kau
ingin melangkah menuju pintu
Tapi
kakimu tak mampu
Kau
mencoba menuju jendela
Tapi
jendela telah menjelma tirai batu
Oh,
rindu yang kelu tak jua lalu
Oh,
rindu yang lalu kini jadi belenggu
Dalam
senyapmu
Angin
asing masuk dari lubang pintu
Pelanpelan
lalu menyergap
Memekapmu
dan akhirnya memaksa
Untuk
katakan tidak
Tidak
untuk yang tidak
Dan
di depan cermin
Kau
angkat muka
Kau
busungkan dada
Lalu
cermin itu memantulkan rupa
Yang
kau rindu saban masa
Percut, 27 April
2012
MERIANG
dingin
kaku tubuh siapa
matanya
malam tak kerdip syarat petanda
bersimpuh
tangan baring turun dari dada
seolah
anak tak pandai baca
dadanya
liang pohon kamboja
pelindung
terik, penangkis hujan
sedangkan
bunga teman bersenda
ada
tangis
ada
senda
lantas
inikah kepergian
atau
sekedar awal kedatangan
Percut, 2012
KAKTUS UISU
Syafrizal
Sahrun.
Lahir di Desa Percut/04 November1986. Beralamat di Jl. H.M. Harun No.163 Dusun
II Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab.
Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara – 20371. Aktif menulis puisi dan esai
sastra di beberapa Koran lokal : Analisa,
Mimbar Umum, Medan Bisnis dan Wapada.
Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UISU, sekarang tengah
menjalani Program S2 di Pascasarjana UMN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar