Endang Evina :
Sesal
Dulu
aku ada di sana
Di
kota ramai maksiat
Bercumbu
pada dosa
Bergelut
dalam maut
Aku
kosong hati
Bukan
karena merindu kembali
Tangis
sepiku dicegat penat
Kian
terisak saat teringat sesat
Berbelaslah
sekali lagi
Hai
Maha Pengasih
Telah
ku bersujud pada nasib
Dan
merintih dalam tiap gema surau
Jangan
biarkan aku dalam murkaMu
Amnesia
Kasihku
bercanda dalam tawa
Tawanya
menggema menyibak sepi
Sepi
yang dari tadi kulukis dalam diam
Diam
yang terus menyapu ingatan tentangnya
Tentangnya
adalah kosong, hampa
Hampa
dan tak igin terlukis lagi
Malam Kelabu
Rembulan
berkhianat di depanku
Di
balik-balik cahaya, dia berkasih pada bintang
Bintang
tersipu malu, tersenyum merindu
Iri
aku melihat…
Kasihku
tak datang
Sedang
semalam aku berpesan
Rembulan,
bawa kasihku esok malam
Di
balik-balik cahaya aku merindu
Di
balik-balik cahaya aku tersedu
Kasihku
tak datang
Salah Hukum
Hukum
timpang bersorak di kotaku
Saat
penyalah memenangkan dusta
Batinku
terduduk di kursi pesakitan
Tak
acuh mereka melihat
Aku
tak besalah
Rintihku
tak didengar
Mereka…
Dan
tangan-tangan yang kekar itu
Aku…
Yang
terpenjarakan oleh mereka
Endang Evina Warni Tambunan, tinggal di Jalan Prof. H.M. Yamin SH, No. 101 Medan. Saat ini bergiat di Laboratorium Sastra Medan.
Anesti Rahayu :
TAK BERTEPI
Jika
aku bisa lelah, aku ingin lelah mencintaimu
namun
aku tetap bertahan memegang cinta ini
meski
aku tahu tak mudah untuk satukan kita
bersebab
terlalu banyak liku tajam menghantam
sedihku
serupa lautan tanpa tepi
aku
selalu menjaga rapi rasa ini walau terus tersakiti
karena
aku yakin bahwa yang kulakukan bukan hal haram
Langit
Kompak, 9 Desember 2012
ROBOH
Serasa
sendi-sendiku patah
semangatku
ikut punah
tongkat
yang selama ini menuntunku sudah rapuh
melihatnya
terbaring lemah aku pilu
tubuh
rentanya kini roboh oleh penyakit
hatiku
terasa terjepit oleh himpitan suasana rumit
sungguh
tak rela jika ia terus menanggung derita
lekas
sembuh, Mak!
Langit
Kompak, 9 Desember 2012
TAK ADA HABISNYA
Mengeja
rindu padamu saat ini
seperti
menghitung jumlah bintang yang bertaburan di angkasa
sungguh
tak ada habisnya
Langit
Kompak, 9 Desember 2012
Anesti Rahayu, adalah
mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara, Fakultas Sastra. Saat ini bergiat
di Komunitas Penulis Anak Kampus (KOMPAK).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar