Minggu, 24 Maret 2013

GELANGGANG SAJAK


(Sabtu, 16 Maret 2013)
 
Riri Ristanti :
Hanya ILusi

terbias mimpi hanya sekedar dilema jiwa
sedang tiada yang dapat dipilah oleh seutas harap
layar hidup maya semata
permainan naskah dunia telah bertahta

semua ini hanya ilusi
yang terbelenggu oleh sketsa saja
sedang sukma terpaut sudah ikuti laju
Fotamorgana…


Harapan

Senja ini menatih malam ke peraduan
Memunajat harap pada bintang nan rembulan
Namun hasrat hanya tinggal impian
Tak tahu ke mana mencari sebuah jawaban

Di sini kali pertama menikmati gemerlap malam
Walau tiada satu yang tajamkan harapan
Seregap menikmati hingga lelap sang rembulan
Dan fajar kembali hadir menyongsong pagi


Merindumu

Sketsa wajahmu kian meninggalkan bekas
Luka lama terkuak kembali sudah
Ketika aku merindumu lewat cinta

Jika pertemuan itu mengisahkan tawa
Kenapa perpisahan diklat mengisahkan duka
Padahal arang tak kunjung padam ketika api cinta membakar sukma gulana

Ke mana harus kulangkahkan jejak kasihmu
Walau kini kita telah saling memiliki
Kenapa cinta tak urung pergi
Padahal kita tak lagi mengasihi…


Penulis, adalah mahasiswa semester terakhir jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMSU



Rusyda Nazhira :
Sesal

Perjalanan satu malam
Menyusuri fatamorgana keindahan di serumpun ilalang
Terbang melayang membawa kesyahduan akan cinta-Mu
Terbesit kenangan di saat dulu aku masih belum mengenal-Mu
Ya
Disaat aku masih terjerumus dalam lorong-lorong ganas kehitaman
Meraba mencari akan arti diri sepantasnya hidup ini bertengger
Mengais kebatilan demi kesenangan
Ah
Sungguh kotor, bau, menjijikkan
Ah
Sudahlah
Aku bertaubat


Di kamar kosong

Ya
Pada malam ini kukaitkan satu persatu kata
Maksud hati agar terangkai menjadi satu paduan kata
Dalam sepi berharap keluar apa yang tersisip di kepala
Agar rangkaian ini menjadi indah
Tapi apalah daya
Kosong semua
Otak tak terisi begitu juga tempatku ini
Sungguh sepi


Di bawah danau kawar

Teruntuk kau yang membawaku menyelami yang kau bilang indah itu
Yaa
Memang begitu
Indah, tapi penuh pacat
Taukah kau aku takut pacat
Ah
Kau tak memahami tak mengerti dan tak mau tahu
                                   
                                          
Penulis adalah mahasiswa Sastra Indonesia UNIMED semester VI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar