D
|
i Barat pada zaman klasik, naskah-naskah ditulis tanpa spasi
antarkata (scriptio continua), sehingga akan menyulitkan
bagi yang tidak terlatih. Salinan naskah-naskah tersebut biasanya ditulis dalam
aksara Yunani dan bahasa Latin dan berasal
dari abad ke-4 hingga abad
ke-8,
digolongkan berdasarkan penggunaan huruf kapital atau huruf kecil.
Menurut Library and Information Science, suatu naskah adalah semua barang
tulisan tangan yang ada pada koleksi perpustakaan atau arsip; misalnya, surat-surat atau buku
harian milik seseorang yang ada pada koleksi perpustakaan. Dalam konteks lain,
penggunaan istilah "naskah" tidak semata untuk sesuatu yang ditulis
tangan.
Dalam penerbitan buku,
majalah, dan musik, naskah berarti salinan asli karya yang ditulis oleh seorang
pengarang atau komponis. Dalam perfilman dan teater,
naskah berarti teks pemain drama, yang digunakan oleh perusahaan teater atau kru film saat dibuatnya pertunjukan atau pembuatan film.
Pertunjukan teater terletak pada aksi di hadapan
penonton. Kesan yang ditinggalkan seusai pertunjukan adalah sangat mendalam.
Kebanyakan masyarakat memikirkan bahwa cerita yang disajikan insan-insan teater
mempunyai kaitan yang sangat dekat dengan pertunjukan teater yang ditontonnya.
Jika dikaji dengan teliti
kaitan di antara konteks hubungan antara teater dan naskah atau cerita, ia merupakan “guidance” ataupun
petunjuk kepada sebuah bentuk pertunjukan. Namun, sebuah naskah yang lengkap
bukanlah berarti ia akan menampilkan tontonan yang akan dimainkan.
Kebanyakan naskah lakon yang
diterbitkan dalam buku-buku adalah ketika naskah itu selesai dipentaskan. Ini
karena kebanyakan naskah akan melalui beberapa proses penyesuaian terhadap kemampuan
para pelakon serta kepada jalan cerita itu sendiri.
Sebuah naskah yang lengkap
tidak semestinya akan diterjemahkan 100% berdasarkan kepada cerita itu. Ia
harus pula dipengaruhi situasi zaman dan berdasarkan kepada sesuai ataupun
tidak sesuatu dialog itu diucapkan. Revisi dan inovasi terhadap naskah biasanya
akan berlaku ketika proses latihan
dan juga improvisasi.
Walaupun banyak yang
menganggap teater tradisi
seperti Makyong, Wayang Kulit dan Bangsawan tidak mempunyai naskah, setidaknya
mereka berpegang kepada cerita tetap atau dialog tetap yang harus dijadikan
sebagai panduan kepada penceritaan mereka.
Seperti yang dibahas sebelum
ini, setiap naskah tidaklah semestinya menggambarkan secara keseluruhan kepada
penceritaan itu sendiri. Ini, lantaran pertunjukan teater itu berlaku pada waktu tertentu dan tidak mutlak kepada apa
yang akan berlaku saat pementasan.
Naskah hanyalah sekadar
menyediakan landasan kepada perjalanan sebuah tontonan teater. Seperti kata seorang penggiat Barat “theatre is a roller-coaster
ride of our feelings” (Artaud : 1948). Di sinilah peranan naskah, yaitu menyediakan landasan
kepada perasaan tersebut.
Sebuah pementasan teater memerlukan komitmen yang tinggi
di dalam mengangkat estetika seni yang terkandung di dalam suatu bentuk teater. Seorang pengarang harus mengetahui
mengapa dia menulis dan menghasilkan karyanya. Seorang sutradara harus memahami
mengapa pengarang itu menghasilkan karya itu.
Seorang aktor harus meneliti
mengapa watak-watak itu dihasilkan. Kru produksi dan panggung di dalam sebuah
produksi teater harus mematuhi
prinsip-prinsip serta sebuah aturan di dalam melaksanakan tugasnya di dalam
sebuah produksi teater.
Setiap elemen sangat berkait
erat satu sama lain, sehingga memerlukan kerja sama yang baik di antara mereka.
Mereka harus bersikap jujur di dalam berkarya. Masyarakat pada suatu ketika
akan menilai setiap karya yang dihasilkan. Teater itu sendiri sebenarnya merupakan satu bentuk medium perekam
sejarah yang akan dikaji kelak oleh
para pengamat dan ahli untuk mencari dokumentasi sejarah sesuatu zaman melalui teater.
Disebabkan itulah mereka yang terlibat di
dalam teater harus mengetahui
secara mendalam tentang seluk-beluk teater
secara profesional dan bukanlah menganggap teater hanya sekadar bentuk seni yang menyajikan aksi lakonan,
namun ia merangkumi di luar dari jangkauan itu. ***
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar