Rabu, 11 Desember 2013

Sambil Menyelam Minum “Air” (Kamis 28 November 2013)


Air Terjun Sampuren Putih

Sambil Jelajah Peringati Hari Pahlawan
Laporan : Febri Mira Rizki


M
inggu, 10 November 2013 pukul 06.30 Wib di Petronas Ring Road adalah tempat berkumpulnya Tim FAT (Fun Adventure and Trip) dan beberapa orang peserta jelajah alam. Ini kali FAT memiliki tujuan yang telah disepakati bersama sebelumnya yaitu ke Air Terjun Sampuren Putih, Sungai 2 Suhu (Negri Suah), dan Sangkedan. Pada kesempatan kali ini juga trip yang ikut serta sebanyak 17 sepeda motor atau lebih kurang sekitar 30 orang.
            Sebelum kita mengetahui serunya berjelajah dengan Tim FAT, sebaiknya kita berkenalan terlebih dahulu dengan FAT. FAT adalah singkatan dari Fun Adventure and Trip yang berdirinya tersebut diawali dari keisengan pendirinya, sebut saja salah satunya Ibu Yanti. FAT  disahkan tanggal 22 September 2013 dengan motto “Always with You. Always with Me”.
Nama FAT sendiri sesuai dengan anggota timnya yang mayoritas bertubuh gemuk. FAT memiliki 7 orang TIM yakni Ibu Yanti dan suaminya Bapak Taufik, Bang Endi, Bang Yudi, Kak Endah, Bang Azmi, dan Bang Reza.
            Karena FAT ini tujuannya jelajah alam, maka FAT akhirnya join dengan salah satu klub sepeda motor Medan. Pencarian tersebut melalui browsing internet dan akhirnya pilihan jatuh kepada 888 Vixion Club Medan (VCM) agar setiap touring selalu dipatwali oleh mereka untuk savety ridding trip lokal.
Saat berjelajah alam ke Air Terjun Sampuren Putih, Sungai 2 Suhu (Negri Suah), dan Sangkedan, VCM bertanggung jawab dengan mengerahkan 5 orang ranger_nya yakni Abang-abang keren dan berani bernama Icham, Haris, Abas, Maulana, dan Fendi.
            Adapun rute perjalanan jelajah alam kali ini adalah start di Petronas Ring Road, selanjutnya masuk Bandar Baru, lalu Sibolangit, dan berhenti di  Desa Cinta Rakyat. Jelajah alam rombongan sekaligus memperingati hari pahlawan yang jatuh tepat pada tanggal 10 November.
Bagi rombongan, perjuangan mengenal alam lebih dekat adalah satu misi mengenalkan wisata alam khususnya di Sumatera yang masih asli dan asri, artinya belum banyak diketahui oleh khalayak ramai dan berharap semoga pemerintah melirik tempat tersebut guna memfasilitasi kekurangan atau perbaikan jalan yang perlu direhab.
            Air Terjun Sampuren Putih mungkin sudah dikenal oleh beberapa orang, namun yang perlu dilirik di sini adalah Sungai 2 Suhu (Negri Suah), sebab daerah ini belum ramai dijamah pendatang, hanya satu atau dua pendatang saja dan itu mungkin masyarakat pecinta alam atau jelajah alam pula, sebab ditempat tersebut masih dihuni oleh penduduk lokal dengan 9 kepala keluarga saja.
            Sungai 2 Suhu dapat julukan Sungai Meriang, sebab bersuhu panas dan dingin. Panas yang berasal dari beleranglah yang membuat suhu air sungai tersebut menjadi panas, jika bercampur dengan air yang mengalir dari sungai tersebut maka hasilnya menjadi hangat dan dingin.
Meskipun Air Terjun Sampuren Putih sudah banyak dikenal, namun alangkah baiknya jika kita juga mengetahui sejarah tempat tersebut. Menurut legenda, Air Terjun Sampuren Putih tercipta karena perseteruan dua abang beradik yang jatuh cinta dengan seorang gadis. Iri melihat adiknya, sang abang lalu membawa adiknya ke atas gunung.
Setibanya di atas gunung, sang abang meminta sang adik turun dengan menggunakan tali. Saat si adik turun, si abang memutuskan tali hingga sang adikpun jatuh dan mati. Posisi jatuhnya sang adik akhirnya membentuk tujuh tingkatan air terjun yang kemudian diberi nama Sampuren Putih, air terjun berwarna putih.
Air terjun sampuren putih tingginya mencapai 150 meter. Tebing curam dan berkelok menyebabkan air aliran Sungai Lau Jabi yang mengandung belerang ini terjun tidak lurus. Tujuh tingkatan air terjun hanya dapat dilihat dari sisi yang berbeda-beda.
 Sebelum jatuh ke tanah, air terjun seperti keluar dari mulut goa berdiameter 10 meter. Tapi goa inipun tidaklah panjang. Alam membentuk goa sepanjang 5 meter untuk terusan air dari sungai Jabi ke aliran sungai Lau Seruway. Saat jatuh, air membentuk buih berwarna putih.
Selain tempat wisata alam yang telah disebutkan, FAT sebelumnya telah banyak mengunjungi beberapa tempat, yakni Dolok Tinggi Raja (Kawah Putih), Air Terjun Tarunggang, Danau Linting, Air Terjun Tanjung Raja, Mursala Sibolga, Pulau Putri, Rafting Bahbolon, Tangkahan, Air Terjun 2 Warna, Pulau Pandang, Air Terjun Pelang, Sabang, Pulau Pagang, dan Laumenter.
Suksesnya FAT berkat orang-orang yang loyal di dalamnya. Senang, semangat dan semoga FAT menambah anggotanya, biar tambah solid adalah kesan dan pesan yang didapat dari salah satu peserta jelajah alam bersama FAT bernama Oriza. Juga tegas Suwarno agar FAT memiliki pin atau sticker untuk peserta, sebagai kenang-kenangan atau tanda pernah ikut serta dalam berjelajah alam bersama FAT. Karena mereka bangga dan bahagia pernah menjadi keluarga FAT. ***
                                                                                    Ranah Kompak, 12 November 2013


 
Peserta Jelajah Alam
Penulis adalah kontributor Harian Mimbar Umum dan alumni Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar