Sabtu, 04 Mei 2013

GELANGGANG SAJAK : Ratna Sari Mandefa, Ratna Sari Rambe


Ratna Sari Mandefa :
Dua Purnama

Menabuh dentum rebana
lewat angannya
sungguh jauh jarak antara
aku yang tak lelap selama dua purnama


Luka Jiwa

Kian hari tambah luka
Luka raga luka jiwa
langkah  enggan pergi. Ah…sampai kapan ?
sampai terompet sangkakala tiba
pun benak rasa hampa
coba tuk dewasa.
Walau dermaga hati sudah tiada
Kupinta tutup  cerita cinta kita.
kau tak paham rasa, kau mainkan rasa


Taubat/1

Dalam gelap malam
Kutersentak dan berpikir
Tentang tempat yang gelap
Tentang tempat yang sesak
Aku tak tahu dimana
Aku tak tahu tempat apa


Taubat/2

Mungkin alam telah berubah
Karena sang ajal datang mengarah
Menyesal artinya apa
Jika sukma meninggalkan raga
Karena itu wahai manusia
Cepatlah taubat bersihkan dosa


Bintang

Hening malam aku duduk di dermaga
Terang lihat olehku di angkasa
Ku ingin malam ini jua
Kembangkan kepak, melayang jauh mengembara
Jauh melewati batas angan dan impian durja
Malam ini, malam suka cita
Ribuan pernak-pernik indah nan jauh di mata
Tampak terang di layar cahaya
Kerap ku lukis binar bintang di atas pena warna
ku titip impian dan cita-cita
Aku ingin hidup bak bintang kejora

Ranah Kompak, Oktober 2012

Ratna Sari Mandefa, tinggal di Jalan Lintas Riau, Sosa, Kabupaten Padanglawas. Saat ini sedang mengenyam pendidikan di jurusan bahasa dan sastra Indonesia FKIP UMSU



Ratna Sari Rambe :
Peristiwa yang Belum Usai

Masih bungkam kau pada ketakutan
Batinmu mencengkam
Ini realita kehidupan
Yang jelata tetaplah di bawah
Tunduk pada kekuasan
Menjilat kebohongan
Kini peristiwa belum usai semua saling tuding
Aku hanya kaki tanganya
Namun semua skenario dari ‘Pengusaha sang Penguasa’


Aroma

Kebusukan pasti tercium baunya
Semakin disimpan semakin menjengat pula
Kau tuding aku, membalik fakta
Jangan kau simpan bangkai begitu lama
Karena Aroma akan membawa jalan ke mana
Kebenaran berasal




Lihat Aku dengan Hatimu

Tolong mengerti aku
Aku diam begini, diam membisu
 itu bukan aku
aku yang selalu berjuang untukmu
doaku selalu terselubung
berbisik sendu hanya untukmu
kini aku lelah, sakit dan kini rapuh
karena kau tak pernah memercayai aku


Harapku

lara tak bisa terbendung
saat luka terselubung
dalam untaian kata yang kau sematkan di hatiku
merobohkan benteng pertahananku
yang ku punya hanya satu
jangan, jangan kau hancurkan harapan itu
karena aku hanya ingin membahagiakanmu


Akhir cerita

Kisah ini tak pernah aku mulai
Namun kini telah berakhir
Tampa aku tahu sebabnya sayang itu mulai menipis
Ah…ini hanya imajinasi


Gelora

Gempita malam bertabur bintang
Elok memericik sebuah keindahan
Lantunan melodi memecah kesunyian
Raga bergoyang bersama tarian
Agun selaras ayunan nada


Ratna Sari Rambe adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Perempuan kelahiran Medan 19 Mei 1990 ini bergiat di UKM Teropong UMSU, Komunitas Penulis Anak Kampus (KOMPAK), dan WSC. Saat ini tinggal Jalan Bintangmeriah Gang Pimpinan Dusun II  Batangkuis, Deliserdang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar