Ratna Sari Mandefa :
Dua Purnama
Menabuh
dentum rebana
lewat
angannya
sungguh
jauh jarak antara
aku
yang tak lelap selama dua purnama
Luka Jiwa
Kian
hari tambah luka
Luka
raga luka jiwa
langkah enggan pergi. Ah…sampai kapan ?
sampai
terompet sangkakala tiba
pun
benak rasa hampa
coba
tuk dewasa.
Walau
dermaga hati sudah tiada
Kupinta
tutup cerita cinta kita.
kau
tak paham rasa, kau mainkan rasa
Taubat/1
Dalam gelap
malam
Kutersentak dan
berpikir
Tentang tempat
yang gelap
Tentang tempat
yang sesak
Aku tak tahu
dimana
Aku tak tahu
tempat apa
Taubat/2
Mungkin alam
telah berubah
Karena sang ajal
datang mengarah
Menyesal artinya
apa
Jika sukma
meninggalkan raga
Karena itu wahai
manusia
Cepatlah taubat
bersihkan dosa
Bintang
Hening
malam aku duduk di dermaga
Terang
lihat olehku di angkasa
Ku
ingin malam ini jua
Kembangkan
kepak, melayang jauh mengembara
Jauh
melewati batas angan dan impian durja
Malam
ini, malam suka cita
Ribuan
pernak-pernik indah nan jauh di mata
Tampak
terang di layar cahaya
Kerap
ku lukis binar bintang di atas pena warna
ku
titip impian dan cita-cita
Aku ingin hidup
bak bintang kejora
Ranah
Kompak, Oktober 2012
Ratna Sari Mandefa, tinggal di Jalan Lintas Riau, Sosa, Kabupaten Padanglawas.
Saat ini sedang mengenyam pendidikan di jurusan bahasa dan sastra Indonesia
FKIP UMSU
Ratna Sari Rambe :
Peristiwa yang Belum Usai
Masih bungkam
kau pada ketakutan
Batinmu
mencengkam
Ini realita
kehidupan
Yang jelata
tetaplah di bawah
Tunduk pada
kekuasan
Menjilat kebohongan
Kini peristiwa
belum usai semua saling tuding
Aku hanya kaki
tanganya
Namun semua
skenario dari ‘Pengusaha sang Penguasa’
Aroma
Kebusukan pasti
tercium baunya
Semakin disimpan
semakin menjengat pula
Kau tuding aku,
membalik fakta
Jangan kau
simpan bangkai begitu lama
Karena Aroma
akan membawa jalan ke mana
Kebenaran
berasal
Lihat Aku dengan Hatimu
Tolong mengerti
aku
Aku diam begini,
diam membisu
itu bukan aku
aku yang selalu
berjuang untukmu
doaku selalu
terselubung
berbisik sendu
hanya untukmu
kini aku lelah,
sakit dan kini rapuh
karena kau tak
pernah memercayai aku
Harapku
lara tak bisa
terbendung
saat luka
terselubung
dalam untaian
kata yang kau sematkan di hatiku
merobohkan
benteng pertahananku
yang ku punya
hanya satu
jangan, jangan kau
hancurkan harapan itu
karena aku hanya
ingin membahagiakanmu
Akhir cerita
Kisah ini tak
pernah aku mulai
Namun kini telah
berakhir
Tampa aku tahu
sebabnya sayang itu mulai menipis
Ah…ini hanya
imajinasi
Gelora
Gempita malam
bertabur bintang
Elok memericik
sebuah keindahan
Lantunan melodi
memecah kesunyian
Raga bergoyang
bersama tarian
Agun selaras
ayunan nada
Ratna
Sari Rambe
adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia. Perempuan kelahiran Medan 19 Mei 1990 ini bergiat di UKM Teropong
UMSU, Komunitas Penulis Anak Kampus (KOMPAK), dan WSC. Saat ini tinggal Jalan Bintangmeriah
Gang Pimpinan Dusun II Batangkuis, Deliserdang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar