GELANGGANG SAJAK
Abdul
Rahman :
BANGKITLAH
IBU PERTIWI
bangkitlah ibu
pertiwi
selama matahari
masih bersinar
selama keringat
masih menetes di pucuk rambut
biar tubuhmu
dicaplok
biar kekayaanmu
dirampok
bangkitlah
garuda
harapan itu
masih ada
berjuanglah
bangsaku
ambil kembali
tubuh itu
ini tanahku, pergi
kau
ambil kembali
hartamu
ini istanaku, pergi
kau
jalan itu
masih terbentang
walau jarak
semeter
tidak akan
pernah dapat ditempuh
tanpa satu
langkah kecil
Novelya Siregar :
MAMA
Mama. . . kau segalanya untukku
Mulai dalam kandungan
Kau menggotongku
Hingga aku lahir ke dunia ini
Kau yang melahirkan aku
Kau yang merawat aku
Tiada peduli panas terik, hujan yang
melanda
Kau tetap ada di sampingku
Matamu selalu melihatku
Bibirmu selalu melihatku
Tiada harapan sirna dari hidupmu
Semangat pantang menyerah selalu ada
dalam hidupmu
Mama . . . aku sayang mama
Kau cahaya hidupku
Cahaya benderang yang selalu
menyelimutiku
Dalam suka maupun
duka
Kasih sayangmu sepanjang masa
Kasih sayangmu tak terhingga
Kasih sayangmu tak terbalas
Kau bagaikan tongkat dalam kehidupanku
Jika tongkat itu patah
Maka patah pula hidupku
Jika tongkat itu tetap utuh berdiri
Niscaya hidupku akan bahagia
selamanya
Hapriyanita Ramadhani :
AKU BISA
Sepinya
malam ini dinginku
Heningnya
malam ini, teriakku
Tak
kusangka kulewati ini semua
Tanpa
dirimu, tanpa kasihmu
Tiap hari aku
mencoba,
Hujan
selalu menghapus jejakmu,
Bintang
selalu menari dalam pikiranku,
Mengapa
ini terjadi padaku,
Kapan ini
akan berakhir,
Atau
apakah aku akan selalu begini,
Mengemis
kasih sayang dari dirimu
Selamanya?
Tidak,
Aku
kuat untuk ini semua
Aku yakin
bisa melewatinya
Dengan
diriku sendiri
MAAF
Waktu berjalan begitu cepat
tak ada yang bisa kulakukan
hanya terdiam di sini
terpaku di sini
mengapa sulit sekali
sulit sekali untuk berkata maaf
sulit untuk berkata aku menyesal
sulit mengungkapkan yang aku rasakan
seandainya air bisa mengantarkan pesan,
seandainya udara membawa penyesalan
tak mungkin beban ini kupikul terus
seumur hidupku
tapi kini kau telah menghilang
tak tahu aku harus mencari di mana
mungkin ini memang takdirku
hidup dalam bayang dosaku padamu
(Mahasiswi Psikologi USU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar